Jantung bocor dapat terjadi pada siapa saja dan kapan saja. Bahkan, ada kalanya kondisi ini tidak disadari oleh si penderitanya. Istilah jantung bocor ini sendiri digunakan ketika seseorang alami bocor di bagian katup jantung atau tidak menutup dengan benar. Akibatnya, jantung seseorang tersebut tidak dapat memompa darah dengan benar. Dalam istilah medisnya dikenal juga dengan regurgitasi katup jantung atau insufisiensi katup.

Adapun penyebab dan gejalanya itu sendiri bervariasi. Sementara untuk pengangananya bisa meliputi pengobatan rutin, pembedahan, hingga perubahan gaya hidup. Potensi penyabab jantung bocor ini beragam, mulai dari infeksi hingga autoimun. Beberapa orang mungkin tidak memperlihatkan gejala tertentu ketika mengalaminya. Namun, untuk beberapa orang lain mungkin mengalami sesak nafas dan pusing.
Penjelasan kondisi orang dengan katup jantung bocor
Setiap orang memiliki empat katup jantung. Dimana setiap katupnya harus membuka dan menutup di waktu yang tepat. Untuk bisa memompa darah yang kaya akan oksigen ke seluruh tubuh. Katup ini memiliki penutup yang fungsinya menjaga darah tetap mengalir ke satu arah, mencegahnya mengalir ke belakang.
Namun, pada katup jantung yang bocor, kondisinya tidak menutup dengan benar, sehingga memungkinkan beberapa darah mengalir kembali melaluinya. Adapun penyakit katup jantung bocor ini dapat mempengaruhi dari empat katup jantung. Yakni:

- Katup trikuspid: Katup ini memiliki tiga penutup dan duduk di antara atrium kanan dan vetrikel kanan.
- Katup mitral: Ini terdiri dari dua penutup dan duduk di antara atrium kiri dan vetrikel kiri.
- Katup pulmonal: Ini memiliki penutup dan terletak di antara ventrikel kanan dan artikel pulmonalis, yang merupakan pembuluh yang membawa darah ke paru-paru.
- Katup Aorta: Ini terdiri dari tiga penutup dan terletak di antara ventrikel kiri dan aorta, yang merupakan pembuluh yang membawa darah ke seluruh tubuh. Katup aorta ini adalah jenis katup yang paling sering mengalami kebocoran.
Baca juga: Hati-Hati, 5 Kebiasaan Buruk Ini Berpotensi Sebabkan Penyakit Jantung!
Seberapa serius kondisi penyakit jantung ini?
Kondisi katup jantung bocor ini memang memiliki potensi untuk menjadi serius. Dengan catatan tertentu. Misalnya ketika katup jantung yang bocor memberikan tekanan di jantung, karena membuat jantung seseorang lebih sulit untuk memompa darah. Itu juga dapat mencegah organ dan jaringan tubuh lainnya menerima cukup darah.
Namun, kondisi katup jantung bocor ini bisa ringan atau parah. Misalnya, beberapa orang bisa sama sekali tidak memiliki gejala apapun hingga tidak tahu bahwa sebenernya ia mengidap jantung bocor. Berbeda lagi dengan orang lain yang mungkin mengalami gejala dari waktu ke waktu.
Gejala katup jantung bocor seperti apa?
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang yang mengembangkan penyakit katup jantung, meski dalam waktu lama mungkin tidak menunjukkan gejala tertentu. Namun, secara mendadak mungkin bisa mengalami beberapa gejala seperti berikut ini:
- Sesak nafas
- Sakit dada
- Kelelahan
- Pusing atau pingsan
- Demam
- Pertambahan berat badan yang cepat
- Detak jantung tak teratur
Diagnosa katup jantung bocor
Untuk melakukan diagnosis katup jantung yang bocor, biasanya dokter meninjau riwayat kesehatan seseorang dan melakukan pemeriksaan fisik. Meliputi pemeriksaan gejala orang tersebut serta menilai faktor risikonya. Juga seperti apa kondisi tersebut diturunkan dalam keluarga. Selanjutnya, dokter juga dapat melakukan sejumlah tes pemeriksaan, seperti:
- Ekokardiogram: Ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang bergerak.
- Elektrokardiogram: Mendeteksi dan merekam aktivitas listrik jantung
- Rontgen dada: Melibatkan penggunaan radiasi untuk mengambil gambar struktur di dalam dan di sekitar dada.
- Tes Stress: Melibatkan seseorang yang berjalan di atas treadmill atau bersepeda dengan sepeda stasioner untuk menguji seberapa baik jantung bekerja di bawah tekanan fisik.
Usaha penanganan untuk pengidap katup jantung yang bocor
Ketika seseorang tidak mengalami gejala dari katup jantung yang bocor, maka mereka masih belum memerlukan pengobatan. Namun, seseorang menjadi mungkin memerlukan pengobatan jika kondisi tersebut berpotensi mengurangi kualitas hidup atau lamanya hidup mereka. Perubahan gaya hidup dan pengobatan mungkin cukup untuk orang dengan gejala ringan. Berbeda dengan kasus yang lebih serius, dokter bisa menyarankan dua opsi: perbaikan katup atau pergantian katup.
Bagi pengidap yang kurang mampu memenuhi biaya pengobatan jantung, belum lagi jika ada saran operasi dengan biaya tinggi. Kondisi penyakit jantung ini hingga jenis penyakit jantung lainnya sering kali tidak langsung ditangani hingga dibiarkan dan justru bertambah parah. Kamu bisa bantu dan lebih peduli terhadap orang-orang seperti mereka di Hari Jantung Sedunia yang jatuh setiap tanggal 29 September 2022 ini dengan langsung mengunjungi beramaljariyah.org.
Baca juga: 7 Gejala Leukemia Pada Anak, Lebih Baik Jika Dideteksi Lebih Dini