Leukemia adalah kanker yang menyerang sel darah. Maka dari itu, penyakit ini disebut sebagai kanker darah. Sel darah dan trombosit ini biasanya diproduksi di sumsum tulang. Sementara pada seseorang yang mengidap leukemia beberapa sel darah putih baru (leukosit) gagal matang dengan benar. Sel-sel yang belum matang ini terus bereproduksi dengan kecepatan tinggi hingga memadati sel-sel sehat dan akhirnya menghasilkan sejumlah gejala.

Pada anak, leukemia adalah kanker paling umum yang biasanya terjadi. Di Amerika Serikat, disebutkan leukemia telah mempemgaruhi 4000 anak per tahun di sana. Sementara di Indonesia, menurut Data dari Globocan (Global Burden of Cancer) memperkirakan kasus baru lekemia di Indonesia pada anak laki-laki berusia 0-19 tahun kurang lebih 33.5 %, sementara pada anak perempuan 31 % dari semua jenis kanker pada anak.
Gejala Leukemia pada Anak
Penyebab leukemia pada anak di banyak kasus tidak dapat terdeteksi secara pasti karena apa. Apalagi gejala yang muncul pada setiap anak bisa bervariasi. Bahkan, untuk leukemia kronis itu sendiri pada anak biasanya berkembang secara diam-diam hingga sulit untuk disadari. Kemunculan leukemia akut ini bisa saja sangat mendadak.
Baca juga: Apa Itu Cerebral Palsy Pada Anak? Ketahui Gejalanya Sejak Dini!

Aditya Romansa)
Beberapa gejalanya, tampak seperti gejala ketika anak sakit pada umumnya. Di sisi lain jika gejala leukemia pada anak seperti dari daftar ini muncul pada anak Anda, tidak bisa langsung dipastikan jika anak Anda berarti mengidap leukemia. Namun, mendeteksi gelaja leukemia pada anak ini dapat menjadi pencegahan terbaik untuk mengurangi risiko kanker akut bahkan memperbesar kemungkinan untuk bisa sembuh.
Memar dan Berdarah
Gejala leukemia pada anak juga bisa jadi ditandai dengan berdarah lebih banyak tanpa disangka-sangka meski hanya terkena luka kecil atau mimisan. Selain itu anak juga bisa lebih mudah alami memar. Muncul bintik-bintik merah kecil pada kulit atau disebut petechiae. Jika anak memang mengidap leukemia hal ini bisa terjadi karena ada pembuluh darah kecil yang berdarah.
Sakit perut dan nafsu makan berkurang
Seorang anak dengan penyakit leukemia juga mungkin akan lebih sering mengalami sakit perut. Ini dikarenakan sel darah pada pengidap leukemia terakumulasi di limpa, hati, dan ginjal yang menyebabkan sel-sel terus terus berkembang juga. Pada beberapa kasus, dokter juga mungkin bisa menemukan ada perbesaran organ bagian perut. Hingga nafsu makan yang sangat buruk, jumlah makanan dikonsumsi tidak normal dan akhirnya ada penurunan berat badan.
Permasalahan Pernapasan
Sel leukemia dapat menggumpal di sekitar timus yang merupakan kelenjar di pangkal leher. Hal ini menyebabkan dyspnea atau kesulitan bernapas. Masalah pernapasan juga bisa terjadi akibat pembengkakan kelenjar getah bening di dada yang mendorong ke atas ke tenggorokan. Hingga menyebabkan batuk. Hal yang harus diwaspadai adalah ketika anak merasa saat bernapas sakit.
Mudah terinfeksi virus atau bakteri
Sel darah putih biasanya berfungsi untuk melawan infeksi, namun karena sel darah putih leukemia tadi belum matang, maka fungsi tersebut tidak dapat berjalan seperti seharusnya. Akibatnya seorang anak akan lebih sering terinfeksi virus atau bakteri bahkan dalam waktu berkepanjangan. Gejalanya meliputi batuk, demam, dan pilek. Infeksi yang terjadi ini sering kali sulit untuk diperbaiki. Bahkan setelah mengonsumsi obat atau antibiotic sekalipun.
Pembengkakan
Kelenjar getah bening biasanya menyaring darah, tetapi sel-sel leukemia ini tekadang terkumpul di kelenjar getah bening. Ini dapat menyebabkan pembengkakan seperti pada di bawah lengan anak, leher mereka, atas tulang selangka, juga di selangkangan. Sementara melalui MRI atau CT Scan dapat juga ditemukan adanya kelenjar getah bening di bagian perut atau dalam dada.
Sakit tulang dan sendi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya jika leukemia ini sangat berkaitan dengan sumsum tulang. Leukemia dapat menyebabkan sel darah bereproduksi pada tingkat yang dipercepat hingga menyebabkan kepadatan sel darah yang parah. Penumpukan sel ini yang akhirnya bisa menyebabkan perasaan nyeri pada bagian persendian. Bisa terasa di bagian punggung bawah anak dan pincang karena rasa sakit di dada.
Baca juga: Kisah Inspiratif Perjuangan Ojol Sembuhkan Putranya, Ilham (10th) Yang Idap Kanker Darah
Anemia
Sel darah (RBC) membantu mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Kepadatan membuat sulit untuk menghasilkan sel darah merah yang cukup. Hal ini menyebabkan kondisi yang disebut anemia. Dengan gejala meliputi kelelahan, kulit pucat, dan pernapasan cepat. Beberapa anak juga melaporkan merasa lemah atau pusing.
7 gejala leukemia pada anak di atas mungkin dapat digunakan sebagai bentuk antisipasi saja terhadap kemungkinan anak menderita leukemia. Namun, kembali lagi kemunculan gejala-gejala tersebut juga tidak selalu berarti bahwa anak Anda mengidap leukemia. Untuk diagnosis hanya bisa dilakukan melalukan pemeriksaan ke dokter.
Yang perlu diingat pendeteksian dini dari pemeriksaan dokter akan lebih baik mencegah leukemia akut. Sementara itu tingkat kelangsungan hidup untuk anak pengidap leukemia terus meningkat dari waktu ke waktu. Usaha untuk perbaikan proses pengobatan agar mendapat hasil lebih baik juga terus dilakukan.
Baca juga: Hari Anak Nasional 2022 (HAN): Ini Cerita Anak-Anak Yang Pernah Beramal Jariyah Bantu