Blog Beramal Jariyah | Ulasan Lengkap Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah

Kumpulan artikel informatif dengan gaya bahasa modern yang mengulas berita islami mengenai Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah, baca hanya di Blog Beramal Jariyah

stunting adalah
Artikel Infaq

Memahami Penyebab Stunting Pada Anak, Hindari Kelalaian

Saat ini istilah stunting semakin akrab di telinga kita. Meski sebagian orang mungkin masih belum sepenuhnya paham pengertian hingga penyebab stunting itu sendiri. Seperti yang garis besarnya pengertiannya mungkin sebagian dari Anda sudah mengerti. Permasalahan stunting erat kaitannya dengan gizi buruk.

penyebab stunting
(Sumber foto: Ilustrasi anak kecil dhuafa pexels.com/Pixabay)

Stunting adalah masalah kesehatan pada anak yang berdampak pada tumbuh kembangnya tidak hanya pada masa awal pertumbuhan, tetapi bisa terus berkelanjutan jika tidak ada penanganan stunting tersebut. Anak dengan stunting artinya alami gagal tumbuh. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penyakit, kesehatan yang buruk, serta  kurang gizi. Di antaranya bisa ditandai dengan tubuh anak dengan stunting yang lebih “kerdil” ketimbang anak-anak seusianya.

Meski pengertian stunting itu sendiri berarti masalah pertumbuhan pada anak-anak. Namun, sebenarnya dampaknya bisa memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif sepanjang hidup seseorang. Lalu apa sebenarnya penyebab stunting?

Penyebab Stunting

Mengamati kemungkinan anak mengalami stunting bisa dilakukan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak. World Health Organization (WHO) menjelaskan stunting adalah kondisi seseorang alami gizi buruk, infeksi  berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial. Penyebab stunting bisa dipengaruhi dari saat anak masih di dalam kandungan ibu. Itulah mengapa, menjaga asupan gizi ibu hamil sangatlah penting.

penyebab stunting
(Sumber foto: Ilustrasi anak-anak dhuafa pexels.com/Consoler creative257)

Kerawanan kurangnya gizi hingga menyebabkan stunting ini masih terus harus diamati hingga setidaknya anak berusia 2 tahun. Di fase ini anak biasanya mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang cepat. Jika terjadi kekurangan nutrisi pada anak di saat tersebut, maka besar kemungkinan anak akan mengalami stunting. Pemicunya bisa karena pola makan yang buruk, ditambah adanya penyakit hingga kesehatan anak yang kurang baik.

Namun, selain kekurangan gizi, stimulasi psikososial juga menjadi faktor lain yang menyebabkan stunting. Anak diharuskan mendapatkan stimulasi interaksi yang baik terutama dari orang-orang terdekat atau significant other-nya. Bagaimana melakukan penanganan stunting?

Baca juga: 7 Gejala Leukemia Pada Anak, Lebih Baik Jika Dideteksi Lebih Dini

Pencegahan Stunting

Menurut kementrian kesehatan, beberapa hal yang bisa diperhatikan untuk melakukan pencegahan stunting dimulai dari memerhatikan asupan gizi bagi para ibu di masa kehamilan. Selanjutnya, memastikan setiap anak memiliki pola makan yang diberikan orang tua juga fasilitas sanitasi dan akses air bersih yang memadai. Pemerintah sendiri  saat ini masih berusaha terus menekan angka stunting di Indonesia yang pada tahun 2022 ini masih di angka 24,4% menurut data Survei Status Gizi Indonesia.

Sementara Beramal Jariyah berusaha turut serta mengatasinya melaui program seperti JASA Ibu dan Gerakan #PeduliSembako. Banyak juga cerita anak-anak dhuafa lainnya yang mirisnya tidak bisa mendapatkan gizi yang baik hingga lebih rentan sakit di usia pertumbuhannya lantaran penghasilan orang tua yang masih kurang memenuhi. Kamu bisa beri solusi untuk mereka, melalui aksi kecil semangat #GemarBeramal dengan kunjungi beramaljariyah.org.

Baca juga: Apa Itu Cerebral Palsy Pada Anak? Ketahui Gejalanya Sejak Dini!