Blog Beramal Jariyah | Ulasan Lengkap Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah

Kumpulan artikel informatif dengan gaya bahasa modern yang mengulas berita islami mengenai Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah, baca hanya di Blog Beramal Jariyah

kisah inspirasi beramal jariyah
Dampak Infaq

Ustadz Dadi, Sosok Guru Tuli Inspiratif Penginisiasi Pesantren Tuli Pertama di Jawa Barat

Pada dasarnya, tidak ada manusia yang terlahir sempurna. Karena, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Namun, seperti yang sudah dikatakan dalam firman-Nya bahwa sebaik-baiknya manusia adalah yang mampu bermanfaat untuk sesama. Itulah yang menjadikan sosok ustadz muda, bernama Dadi Al-Islamabad asal Bandung ini ingin terus berbagi ilmu yang dimilikinya meskipun Allah kasih ujian kehilangan pendengaran tepat ketika ia berusia 12 tahun.

Alami Tuli Usia 12 Tahun, Butuh 11 Tahun Lamanya Ustadz Dadi Akhirnya Menerima Takdir Allah SWT Ini

Sungguh singkat memang, waktu yang pernah diberikan untuk Ustadz Dadi bisa mendengar normal suara lantunan Qur’an hingga berhasil menjadi hafizh di usia muda. Ia tidak pernah menyangka, jika sewaktu-waktu kenikmatan pendengarannya itu akhirnya Allah SWT ambil. Hingga keterpurukan sempat membuat hidup tampak tidak lagi punya makna baginya.

Butuh waktu 11 tahun bagi Ustadz Dadi menerima kondisi dirinya yang tidak bisa lagi mendengar. Selama itu juga Ustadz Dadi hanya berdiam diri di rumah, merasa marah, kesal, dan mencap dirinya yang merupakan tuna rungu sebagai sesuatu yang jelek atau tidak bagus. Tidak ada yang dilakukannya saat itu. Hanya makan dan tidur saja setiap hari.

Kenyataan yang sebenarnya baru menamparnya ketika sang Ayah meninggal dunia. Ustadz Dadi menyadari kenapa selama ini ia begitu menyia-nyiakan hidupnya. Tidak mensyukuri bahwa sebenarnya ada banyak nikmat lainnya yang sebenarnya Allah SWT berikan, namun tidak disadarinya. Akhirnya, baru di usia Ustadz Dadi yang ke-23, ia mencoba bangkit dan melanjutkan sekolah di SLB.

Baca juga: Kisah Inspiratif Influencer Strasysty, Beri Kado Untuk Alm Ayah Bersama Program Al-Qur’an Atas Nama!

kisah inspiratif beramal jariyah
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)

Ia sekolah mandiri ke Sumedang, di SLB tersebut Ustadz Dadi menyadari bahwa tuli tidak berarti buruk. Dengan mudahnya bahkan ia bisa mengikuti pelajaran di sekolah itu. Di antaranya baca tulis Al-Qur’an dan Matematika menjadi kelebihannya. Hingga lambat laun, dengan bimbingan dari gurunya juga, Ustadz Dadi mulai mengajari anak-anak lain khususnya yang tuli seperti dirinya.

“Ternyata ada tujuan Allah menakdirkan aku tuli. Mungkin aku ditakdirkan tuli agar aku bisa mengajarkan anak-anak tuli lainnya agar bisa setara. Karena mereka hanya bisa paham dengan aku yang menerangkan pada mereka.” – Ungkap Ustadz Dadi.

Perjuangan Ustadz Dadi Memberikan Pembelajaran Terbaik Bagi Para Teman Tuli Lainnya

Ustadz Dadi menuturkan, dahulu masih belum ada yang pakai Al-Qur’an isyarat. Anak-anak tuli hanya bisa belajar secara verbal dari menyalin saja. Menurutnya, seharusnya anak-anak tidak dipaksa untuk mengikuti pembelajaran dengan cara normal seperti anak yang tidak tuli. Mereka akan lebih paham ketika bisa belajar dengan menggunakan Bahasa isyarat juga.

kisah inspiratif beramal jariyah
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)

Berdasarkan pengalamannya, teman tuli yang tidak mendapatkan pembelajaran menggunakan Bahasa isyarat ini ketika melakukan test tuli hasil dari apa yang dilisankan dengan apa yang mereka tulis tidaklah nyambung. Ia menyadari menggunakan metode lisan kurang tepat diterapkan pada teman tuli. Hingga akhirnya, Ustadz Dadi memperoleh buku dari Arab yang isinya tentang hijaiyah isyarat. Ia pun dengan tekun terus mempelajari hingga hafal seluruh isi bukunya.

Baca juga: Hadiah Senja Untuk Abah Muchtar, Pengrajin Dan Penari Boneka Kayu Lansia Di Dago, Bandung

Hingga mulai dari tahun 2017, Ustadz Dadi mulai menjadi pengajar Al-Qur’an yang menggunakan Bahasa isyarat dari yang mulanya masih hijaiyah gundul. Hingga terus berkembang dan berkembang seperti sekarang hijaiyah isyarat sudah lebih kaya.

“Pengen anak-anak memberikan kebutuhan, rasa yang sama, kadang kemampuannya ada, tapi tujuannya apa. Allah menciptakan saya tuli untuk apa?” tutur Ustadz Dadi.

kisah inspiratif beramal jariyah
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)

Semoga anak-anak mau lebih jauh belajar quran. Semoga teman-teman tuli memikirkan tujuan hidupnya. Tujuan ibadahnya yang paling penting, semua manusia, semuanya harus ibadah kurang dan lebihnya. Tidak hanya kerja saja. Kami bisa dan pasti bisa.

Bercita-cita Mendirikan Pesantren Tuli, Ustadz Dadi Mendapat Dukungan Donasi Rp291.042.055 dari penggalangan dana di beramaljariyah.org

Ustadz Dadi tidak mengira ada banyak orang baik yang ternyata mendukung mimpi besarnya memiliki Pesantren Tuli, bahkan Pesantren Tuli pertama di Jawa Barat. Beramal Jariyah pun lagsung mengirimkan titip Sahabat #GemarBeramal (donatur) langsung ke tempat Rumah Qur’an sementara mereka pada Jum’at, 5 Agustus 2022. Namun, perjalanan untuk sampai ke mimpinya itu bukan hanya tentang nominal. Saat ini, Ustadz Dadi masih mengajar di sebuah ruangan yang berada di rumah orang tua salah satu murid tulinya. Ruangan itu jelas tidak besar dan terbatas.

kisah inspiratif Ustadz Dadi
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)
kisah inspiratif Beramal Jariyah bersama Ustadz Dadi
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)

Padahal, kini semakin banyak yang antusias ingin menjadi murid Ustadz Dadi khususnya untuk belajar baca tulis hingga menjadi penghafal Qur’an. Bahkan ada yang rela datang jauh-jauh dari luar kota setiap minggunya demi bisa belajar bersama Ustadz Dadi. Sayangnya, setiap ada yang bertanya apakah di tempat mengajar Ustadz Dadi ini ada kamar untuk menginap atau tidak, Ustadz Dadi bersama dua pengurus rumah qur’an lainnya hanya bisa mengatakan tidak ada.

Baca juga: Toko Service Dan Aksesoris HP Untuk Pak Agus Pengidap Tumor Kaki Dan Pedagang Boneka Keliling

Donasi didapat sudah dibelikan perlengkapan dan peralatan untuk d ruangan sementara Pesantren Tulis ini. Namun, untuk pembelian tanah sendiri sampai saat ini masih dalam tahap berburu tempat di bangun Pesantren Tuli yang paling cocok. Karena pembangunannya sendiri selain diutamakan lingkungannya ramah untuk para teman tuli. Juga tidak terlalu jauh dari rumah murid-muridnya saat ini yang kebanyakan tak jauh dari wilayah Antapani tempat ruangan sementara Pesantren Tuli ini berada.

Melalui Ustadz Dadi, kita belajar, apa yang terlihat buruk di mata manusia, bisa jadi begitu baik sebenarnya menurut Allah SWT. Setiap takdir, ujian yang Allah berikan pada makhluknya, pasti ada alasan dibaliknya. Semoga Allah SWT beri kemudahan agar niat baik Ustadz Dadi dan para murid di Pesantren Tuli ini bisa segera terwujud. Aamiin Allahuma Aamiin.

Baca juga: #KisahInspiratif: Kebahagiaan Yang Dahulu Pak Ogah Si Unyil Tebar, Berbuah Kebaikan Hati Banyak Orang Untuknya Di Kala Sakit