Semua pekerjaan memang ada resikonya, tapi kalau harus kehilangan kedua kaki, kira-kira kita sanggup gak ya?

Hal ini terjadi pada Pak Ade sejak ia bekerja di proyek dan mengalami kecelakaan kerja. Siapa sangka niat hati mencari nafkah, justru batu besar jatuh tepat di kedua kakinya. Kini, kedua kakinya mengalami cacat permanen dan sudah tidak berfungsi lagi.

Hidup memang berat, tapi tetap harus dijalani . Pak Ade kini menjadi pemulung sampah demi bertahan hidup.

Meskipun kakinya bengkok dan patah, Pak Ade rela menyeret tubuhnya bahkan hingga 45 KM jauhnya. Ia mengumpulkan sampah-sampah bahkan dari got-got kota yang warnanya sudah hitam pekat. Usahanya sama-sama keras, tapi kenapa hasilnya berbeda?

Pak Ade mendapat upah kecil bahkan hanya berkisar di 5 - 10 ribu saja. Selama 20 tahun, Pak Ade menggunakan triplek yang dirakit pakai roda untuk mencari sampah di pinggir jalan. Telapak tangannya penuh luka menyeret aspal, ia dorong kedua tangan agar rodanya bisa jalan.

“Sering rodanya patah di tengah jalan. Akhirnya Bapak harus jalan merangkak dan menyeret badan Bapak biar bisa pulang ke rumah sambil bawa karung sampah dan dorong triplek yang udah rusak,”
Kakinya pun harus dimasukkan pen logam agar bisa menahan tulang kaki yang patah. Namun sayangnya, pen tersebut muncul keluar dan kerap kali membuat Pak Ade kesakitan.

Kalau gitu, kenapa bapak maksain mulung jauh gini? Kenapa gak istirahat aja?

“Buat anak, Kang.. Anak saya sakit kista harus di rawat di rumah sakit.. ”

Semua pengorbanan yang ia lakukan semata-mata untuk sang buah hati tercinta. Tidak peduli dengan rasa sakit yang diderita, selama anak bisa sembuh dan kembali sehat, seorang Ayah rela melakukan apa saja.

“Saya mah gampang, pake obat warung aja nanti juga ga sakit lagi..”

Hal lain yang membuat Pak Ade sangat takut kehilangan anaknya tiada lain karena ia sudah ditinggal sang Istri untuk selamanya lebih dulu. Pak Ade hanya tidak ingin kehilangan lagi orang terkasihnya.

Sahabat amal, jika keduanya bisa berobat dan terlepas dari rasa sakit, mengapa harus salah satunya saja? Yuk, kita bantu Pak Ade dan sang buah hatinya segera mendapatkan pengobatan dan kembali sehat!

Donatur	18
Donasi	Rp370.000
Tersalur	Rp0
Penerima