"Sejak usia 7 bulan, anak saya sudah menderita hidrosefalus, Kak. Saya harus membawanya saat berjualan karena di rumah tidak ada yang bisa menjaga, sementara kami memerlukan biaya besar untuk pengobatan," kata sang ibu.

Nadhira Aprilia baru berusia 2,5 tahun, namun dia sudah harus menemani ibunya mencari nafkah, meskipun kondisi kepalanya kini membesar secara signifikan.

Saat berusia 7 bulan, Nadhira didiagnosis menderita hidrosefalus, sebuah penyakit yang menyebabkan cairan menumpuk di kepalanya sehingga menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

"Harusnya dia sudah bisa berjalan, tapi anak saya belum bisa apa-apa, Kak. Bahkan untuk memanggil saya pun bukan dengan kata 'Mama,' melainkan hanya lewat tangisan," kata sang ibu.

Nadhira kerap mengalami demam tinggi disertai kejang yang membuat matanya terbelalak. Sang ibu hanya bisa mendekap tubuh mungilnya erat-erat, berharap kejang itu segera reda, tanpa tahu apa yang bisa dilakukan untuk membantunya.

Kondisi Nadhira yang semakin memburuk memaksa sang ibu membawanya ikut berjualan buket manisan pala, meski harus menghadapi dinginnya malam. Ibunya tidak punya pilihan, karena tidak ada yang bisa menjaga Nadhira di rumah.

Ayah Nadhira bekerja sebagai buruh serabutan di luar pulau, namun penghasilannya sering kali tidak cukup, bahkan untuk kebutuhan makan sehari-hari. Kadang, ia tidak mengirim uang sama sekali karena biaya hidup di sana juga sangat tinggi. Karena itu, sang ibu berjuang sendiri mencari tambahan penghasilan dengan menjual buket manisan pala yang diraciknya sendiri.

“Kadang saya suka nangis kalau lihat Nadhira tidur. Saya merasa bersalah, nggak bisa berobatin dia secara maksimal. Saya takut kehilangan dia, Kak. Dokter pernah bilang, kalau nggak segera operasi, nyawanya bisa terancam,” kata sang ibu.

Sahabat, ibunda Nadhira telah berusaha sekuat tenaga, namun perjuangannya belum membuahkan hasil. Saat ini, kehidupan Nadhira sangat bergantung pada uluran tangan kita. Mari kita bersama-sama membantu Nadhira agar ia dapat segera menjalani pengobatan dan operasi yang sangat dibutuhkan.

Donatur	22
Donasi	Rp710.000
Tersalur	Rp0
Penerima