Kita hidup di negara yang kaya akan sumber daya alam, tapi juga rentan terhadap bencana alam dan ketidakstabilan pangan. Iklim yang makin ekstrem, gagal panen yang berulang, dan distribusi logistik yang tak merata membuat ketahanan pangan menjadi tantangan besar. Dalam kondisi seperti ini, satu bencana bisa memicu krisis yang lebih besar—kelaparan, malnutrisi, bahkan hilangnya harapan hidup.

Dalam setahun terakhir saja, Indonesia menghadapi berbagai tantangan terkait ketahanan pangan yang dipengaruhi oleh faktor cuaca, produksi domestik, dan kebijakan impor. Berikut adalah data dan informasi terkait krisis pangan di Indonesia selama periode tersebut:

Penurunan Produksi Beras dan Dampaknya

Produksi Beras: Kementerian Pertanian mengungkapkan potensi darurat pangan pada tahun 2024 akibat penurunan luas tanam padi sebesar 1,9 juta hektar (26,2%) pada periode Oktober 2023 hingga Februari 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini diperkirakan akan berdampak pada produksi beras nasional pada Juni hingga Oktober 2024.
Harga Beras: Sejak Agustus 2023, harga beras mengalami inflasi signifikan. Pada September 2023, inflasi beras mencapai 5,61%, menunjukkan tren kenaikan harga yang berlanjut hingga Desember 2023.

Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia mengalami sejumlah bencana alam yang signifikan. Berikut adalah beberapa kejadian terbaru:

Tanah Longsor di Jawa Timur

Pada awal April 2025, terjadi tanah longsor di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang menewaskan sepuluh orang. Longsor ini dipicu oleh hujan lebat yang menyebabkan material tanah, batu, dan pohon menutupi jalan di daerah Watu Lumpang.

Peringatan BMKG tentang Potensi Bencana

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan tentang kondisi rawan bencana di beberapa wilayah, termasuk Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, Aceh, dan Sumatera Utara, untuk periode 31 Maret hingga 1 April 2025. Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana selama periode tersebut.

Statistik Bencana Awal Tahun 2025

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa dari 1 Januari hingga 2 April 2025, terjadi 804 kejadian bencana alam di Indonesia. Dari jumlah tersebut, banjir mendominasi dengan 547 kejadian.

Banjir di Berbagai Wilayah

Memasuki awal April 2025, hujan deras menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat, Aceh, dan Maluku Utara. BNPB meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi basah.

Campaign sosial “#TahanBersama: Jaga Pangan, Hadapi Bencana” hadir sebagai respon nyata terhadap tantangan ini.

Kami ingin mengajakmu jadi bagian dari gerakan besar ini—gerakan yang tak hanya menolong saat bencana terjadi, tapi juga mempersiapkan fondasi kuat sebelum bencana datang. Dana yang kamu berikan akan dikelola untuk dua misi utama:

Membangun Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Kami akan mendukung lumbung pangan komunitas, program urban farming, penyediaan benih unggul, dan edukasi pengelolaan pangan di wilayah rawan. Ketahanan pangan bukan hanya soal makanan hari ini, tapi juga kemampuan masyarakat untuk bertahan dan mandiri di hari esok.
Menyiapkan Respon Cepat Saat Bencana
Kita tidak bisa mencegah bencana, tapi kita bisa meminimalkan dampaknya. Donasimu akan menjadi bagian dari dana darurat yang siap disalurkan kapan pun bencana terjadi—baik untuk logistik, evakuasi, dapur umum, hingga pemulihan pasca-bencana.

Campaign ini bersifat preventif dan responsif. Artinya, meski saat ini belum ada bencana tertentu, kami tetap membangun kesiapan. Namun, ketika bencana benar-benar datang, campaign ini akan bergerak secara spesifik—menyalurkan bantuan tepat sasaran di waktu yang paling dibutuhkan.

Yuk kita lakukan mitigasi bencana dengan cara beramal disini. Ikuti caranya:

Klik tombol “Donasi”.
Masukkan nominal Infak Sahabat.
Masukkan data yang diperlukan.
Klik tombol “Lanjutkan”.
Pilih metode pembayaran (Kartu Kredit/Debit/Transfer Bank/Alfamart/GoPay/ShopeePay).
Klik tombol “Bayar Sekarang” dan selesaikan pembayaran.

Ajak keluarga dan kerabat lainnya untuk share link ini via WhatsApp dan Facebook.

Donatur	1
Donasi	Rp455.000
Tersalur	Rp0
Penerima