"Ada pahala bagi seorang muslim yang memberi makan dan minum kepada setiap makhluk hidup." (HR. Bukhari)

Islam mengajarkan kasih sayang pada semua makhluk, termasuk hewan. Salah satunya adalah kucing, hewan yang sangat disayangi Rasulullah. Merawat dan menyayangi mereka bisa menjadi jalan kebaikan yang besar pahalanya.

Sejak memeluk Islam, hati Pak Natanael terasa semakin damai. Lewat merawat kucing-kucing jalanan yang sakit dan terluka akibat ulah manusia, ia berharap setiap tetes kasih sayangnya bisa menjadi aliran kebaikan — ladang amal yang kelak mengiringi langkahnya. Sudah hampir 10 tahun Pak Natanael dan istrinya mendedikasikan hidup mereka untuk merawat kucing-kucing jalanan yang sakit, cacat, bahkan nyaris sekarat karena kejahatan manusia

Di mata mereka, setiap kucing yang terluka adalah makhluk yang patut diperjuangkan hidupnya. Buta, pincang, terkena penyakit kulit, tertabrak, atau bahkan disiram air panas karena kejahatan manusia —tak ada yang ditolak. Semua dibawa ke shelter kecil di rumah mereka dan dirawat sepenuh hati.

Awalnya hanya satu-dua kucing yang mereka temukan di pasar atau pinggir jalan. Kini, lebih dari 150 ekor kucing menghuni shelter sederhana itu. Setiap sudut rumah dipenuhi anabul yang membutuhkan kasih sayang. Pak Natanael percaya, ini adalah panggilan hatinya—untuk melindungi makhluk lemah yang tak bersuara.

Salah satu kisah yang menyentuh hati adalah Mosy. Seekor kucing yang wajahnya hancur karena tertabrak kendaraan. Dalam kondisi seperti itu, banyak orang mungkin memilih membiarkannya. Tapi tidak bagi Pak Natanael. Ia membawa Mosy ke klinik, menjalani perawatan, dan merawatnya hingga kini. Meski buta permanen, Mosy kini hidup lebih tenang di shelter.

Ada juga Oyen. Ketika ditemukan, kaki Oyen tampak seperti ditebas. Tak terbayang rasa sakit yang dirasakannya. Meski saat itu Pak Natanael tidak punya uang, ia memilih berutang ke kerabat demi menyelamatkan Oyen lewat operasi di dokter hewan.

Dan Boba, kucing malang yang hampir setahun ini masih dalam perawatan. Dulu rahangnya patah parah setelah tertabrak motor. Berkat tindakan cepat Pak Natanael, Boba kini perlahan pulih meski masih butuh perhatian khusus.

Itu hanya tiga kisah di antara 150 kucing yang pernah dan sedang dirawat. Ada yang berhasil sembuh, ada pula yang kalah melawan rasa sakit. Tapi bagi Pak Natanael, semua perjuangan itu layak dilakukan.

Namun, merawat 150 kucing bukan hal mudah. Biaya makanan, vitamin, pengobatan, dan operasional shelter bisa menghabiskan Rp 20–40 juta setiap bulan. Meski ada bantuan dari beberapa donatur, seringkali kebutuhan itu belum tercukupi.

Tak jarang Pak Natanael harus berhutang atau bahkan menjual barang-barang pribadi agar kucing-kucing itu tetap bisa makan dan dirawat.

Kini rumah kecilnya sudah nyaris penuh sesak. Setiap sudut menjadi tempat beristirahat bagi para kucing yang dulunya hidup terlantar. Harapan besar Pak Natanael: suatu saat bisa memiliki shelter yang lebih besar dan layak, agar bisa menolong lebih banyak kucing dan memberi perawatan yang lebih baik.

Tanpa bantuan kita, masa depan 150 kucing ini sangat mengkhawatirkan. Tanpa pakan, tanpa pengobatan, mereka bisa kembali menderita di jalanan.

SahabatAmal, yuk ulurkan tangan. Sekecil apapun bantuanmu, sangat berarti bagi kelangsungan shelter ini. Bersama, kita bisa membantu perjuangan Pak Natanael merawat kucing-kucing terlantar agar hidup sehat dan bahagia.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari kucing di shelter (pakan, vitamin, pengobatan), biaya operasional, serta renovasi shelter agar lebih layak dan nyaman untuk para kucing terlantar. Jika terdapat kelebihan dana, akan disalurkan kepada penerima manfaat lainnya di bawah naungan program Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	315
Donasi	Rp18.589.873
Tersalur	Rp4.314.457
Penerima	150 Binatang