“Sembari abah berjualan, abah sambil memulung untuk menyambung hidup abah. Da dari jualan mah kadang laku kadang engga,” ucap Abah Rukman.

*Abah Rukman (80) memulung botol bekas untuk dijual*

Di usia 80 tahun, tubuh Abah Rukman sudah membungkuk, tapi ia masih berkeliling lebih dari 18 km setiap hari menjajakan bandros. Tak hanya itu, ia juga memulung botol bekas untuk tambahan penghasilan. Namun, sering kali dagangannya tidak laku, membuat abah harus membagikan bandros yang tersisa kepada tetangga atau bahkan memakannya sendiri

Abah tinggal seorang diri sepeninggal almarhumah istrinya. Putranya, satu-satunya keluarga yang ia miliki, tinggal jauh dengan kondisi ekonomi yang juga memprihatinkan. Tak terbayangkan begitu pedih hidup dalam kesendirian & serba kekurangan di usia yang sudah sepuh.

*Abah tidak bercerita, tapi berjuang seorang diri*

Berbicara penghasilan, nasib masih tidak memihak Abah Rukman. Kerap kali ia membawa 5 ribu rupiah saja dari hasil berjualan seharian. Membeli beras pun sulit, apalagi memikirkan kondisi kesehatan. Tapi ia tetap bertahan, meskipun tubuhnya lemah karena komplikasi penyakit.

Sahabat, mari bantu Abah Rukman menikmati hari tua yang lebih layak. Dengan donasi kita, Abah bisa mendapatkan pengobatan, memperbaiki gerobaknya, dan memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan modal usaha untuk Abah Rukman. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	110
Donasi	Rp2.295.128
Tersalur	Rp0
Penerima