Tubuh renta dan perut lapar memaksa Abah Bandi (80 tahun) untuk terus berjalan. Langkahnya perlahan dan terhenti saat kakinya mulai gemetaran. Bahu tuanya memikul beban berat, berjualan arum manis demi bisa membeli beras untuk makan di rumah. Satu tangan dan satu kaki Abah sudah tak berfungsi akibat stroke yang tak pernah diobati.

Ia terlihat sangat kewalahan, bahkan sampai menangis saat berhenti dipinggir jalan. Tak kuasa menahan cobaan hidup yang dihadapi setiap hari. Meski usia dan tubuhnya sudah renta, Abah Bandi tidak mau meminta-minta. Ia lebih baik terus berusaha dengan sisa tenaga yang ia punya, berkeliling jualan berjalan di bawah teriknya matahari. Setiap arum manis yang dijual Abah untung 1000 rupiah saja.

Receh demi receh Abah kumpulkan agar bisa beli beras, namun sayang uangnya sudah pada rusak dan sobek jadi tidak laku.

Bahkan untuk membeli beras pun ia tak sanggup. Hanya penolakan yang didapatkan karena setiap receh yang dikumpulkan tidak dapat digunakan. Betapa berat cobaan yang harus ia hadapi…

Sahabatku, begitu beratnya perjuangan lansia di masa tua, apalagi jika ia masih harus berjuang sendirian, sering menahan tangis karena sakit dan lapar. Maukah kamu bantu ringankan beban abah?

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan modal usaha untuk Pak Bandi. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	15
Donasi	Rp207.000
Tersalur	Rp0
Penerima