Di rumah reyot hampir roboh, Rangga (15) dan Rengga (11) bertahan hidup selama ini. Di tengah pahitnya hidup yang harus mereka terima, rumah itu adalah satu-satunya peninggalan orangtua mereka.

Kedua yatim ini harus berjuang untuk melanjutkan hidup lantaran ayah mereka sudah meninggal 2 tahun lalu karena sakit dan ibunya sudah 3 tahun tak ada kabar.

“Bapak udah gak ada, ibu kerja di luar negeri gak pernah pulang,” cerita Rengga.

Sepahit apapun hidup, harus tetap mereka lalui. Rangga dan Rengga tiap hari setelah pulang sekolah harus bekerja mencari uang demi bisa makan. Rangga ke kebun menjadi kuli pencari rumput untuk kambing milik orang lain. Setiap karung rumput yang ia kumpulkan dibayar 5 ribu rupiah.

Sedangkan Rangga berkeliling menyusuri jalanan di bawah teriknya matahari untuk mencari barang bekas. Setiap botol plastik bekas sangat berharga baginya.

Setiap hari Rangga dan adiknya hanya bisa membawa uang 5 sampai 10 ribu saja. Tak jarang mereka sering menahan lapar dan jika mempunyai uang hanya makan nasi dengan kerupuk.

Saat ini Rangga duduk di kelas 2 SMP sedangkan adiknya Rengga masih duduk di kelas 6 SD. jangankan uang jajan untuk sekolah, untuk makan saja mereka sangat kesulitan. Mirisnya, saat ini mereka terancam putus sekolah akibat kendala ekonomi.

Padahal besar harapan Rangga dan Rengga bisa bersekolah dengan nyaman tanpa perlu memikirkan biaya atau sekadar bisa makan di hari itu. Kelak mereka hanya ingin bisa menjadi orang sukses demi membahagiakan almarhum bapak dan ibunya.

Sahabat, yuk bantu Rangga dan Rengga bisa sekolah dengan layak!

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan biaya pendidikan, bantuan kebutuhan pokok dan modal usaha untuk Rangga dan Rengga. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	106
Donasi	Rp7.123.460
Tersalur	Rp4.588.500
Penerima	2 Anak Yatim Tersantuni