“Ya Allah.. Suganteh moal kieu nasib teh..” kata Pak Kusnadi.

Pak Kusnadi, tepatnya pada tahun 1999 mengalami kecelakaan saat menjadi kondektur bus. Kakinya remuk sehingga harus diamputasi hingga 2 kali!

Sehari-hari bapak harus merayap pelan-pelan karena tak punya kaki. Mengesot pun butuh tenaga ekstra baginya.

Dengan kondisi kesulitan bergerak, Pak Kusnadi tidak menyerah. Ia jualan nougat dan kerupuk pakai kursi roda. Sebab ada istri dan ibu yang sudah renta yang harus ia hidupi.

Saat berjualan, seringkali dagangannya sepi dan tak ada pembeli seharian. Jadi Pak Kusnadi hanya bisa pulang tanpa membawa seperak pun uang.

Nougat dan kerupuk yang ia jual bukan miliknya. Pak Kusnadi mendapatnya dari orang lain dan hanya mengambil keuntungan seribu rupiah dari dagangan yang terjual.

Pak Kusnadi ingin bisa berjualan es shanghai di rumah agar tak perlu keliling lagi menggunakan kursi roda. Dulunya, ia pernah berjualan es shanghai dan cukup ramai pembeli karena di daerahnya belum ada penjual es shanghai.

Sahabat, Pak Kusnadi tak tau sampai kapan ia kuat menjalani kehidupan seperti ini. Semoga dengan bantuan darimu hari ini membuat rasa syukurnya lebih besar dan menumbuhkan semangat baru.

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan pemberian modal usaha untuk Pak Kusnadi. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	7
Donasi	Rp105.000
Tersalur	Rp0
Penerima