Haru! Sudah berusia 86 tahun, Nek Upi masih berjuang merawat anaknya yang sakit.. Anak satu-satunya, Dadan (55 tahun) derita stroke, sementara tubuh Nenek sendiri sudah sangat renta dan sakit-sakitan.

Dengan langkah tertatih-tatih, tubuh yang bungkuk, Nek Upi tetap tegar merawat anaknya sembari berjualan mochi.

“Selalu ikut teh nenek mah gak pernah minta Den. Anak Emak yang minta sendiri, pernah ngomong terbata-bata katanya takut nenek kenapa-napa dijalan, padahal nenek tahu dia sakit jalan selangkah juga,” Ucap Nek Upi.

Dadang tak mampu lagi bekerja dan berkegiatan seperti dulu karena tangan dan kaki kanannya sudah sulit untuk digerakkan. Ia juga sudah tidak mampu berkomunikasi dengan baik karena kondisinya. Bahkan, saat kami mencoba bertanya kepadanya, ia hanya bisa menangis, seolah menyesali kondisi dan keadaan yang ia alami. Jauh di lubuk hatinya, Dadang ingin membahagiakan ibunya, bukan malah menjadi beban.

Perjuangan Nenek di jalanan sungguh keras, tapi penghasilan yang didapat benar-benar tak sebanding. Dari satu mochi yang terjual, Nenek hanya dapatkan 2 ribu saja.

“Sering gak laku, kalau ada yang beli juga paling 4 sampe 5 orang aja Den. Kurang lebih 8 atau 10 ribu sehari. Emak hemat-hemat, biasanya cuman cukup buat makan Dadang aja. Emak mah nanti lagi juga bisa, Dadang mah sakit harus makan,” Ujarnya ikhlas.

Nek upi sudah terbiasa menahan lapar, yang penting perut anaknya kenyang. Setiap kali ada makanan, Nenek langsung menyuapi anaknya tanpa memperdulikan diri sendiri.

"Udah tugas Nenek sebagai Ibu. Selama masih hidup, Nenek siap ngurusin anak-anak.." Ucap Nenek dengan tatapan ikhlas.

"Hidup Nenek cuma buat anak-anak. Sekarang Nenek bingung, kalau Nenek dipanggil Gusti Allah, siapa yang jagain anak-anak Nenek? Nenek gak punya apa-apa.." Lirih Nek Upi.

Demi anaknya, Nek upi memiliki impian sederhana yang ingin diwujudkan yakni memiliki warung kecil-kecilan di rumah agar setidaknya tidak harus berkeliling lagi bersama dengan anaknya untuk mencari sesuap nasi. Karena dengan tubuhnya dan juga kondisi anaknya tentu sudah sangat sulit bagi mereka untuk terus berkeliling menjajakan dagangan seperti saat ini.

Nek Upi, dengan ketulusan hati seorang ibu, terus merawat anak-anaknya tanpa mengeluh. Ia berharap, suatu hari nanti, langit akan membuka pintu rizki dan kesembuhan bagi anaknya. Sahabat, bantu wujudkan harapan Nek Upi yuk?

Donatur	101
Donasi	Rp2.892.559
Tersalur	Rp2.090.869
Penerima	1 Jompo Tersantuni