Abah Adang, seorang lansia berusia 80 tahun, telah kehilangan penglihatannya sejak usia 15 tahun akibat demam tinggi. Meski hidup dalam keterbatasan dan sebatang kara di gubuk kecil pinggir mushola, Abah tetap gigih menjalani hidup tanpa meminta-minta.

Setiap hari, Abah berkeliling menjajakan roti dan air mineral. Ia tidak bisa melihat, tapi tetap berjualan dengan cara yang tak biasa, yaitu Abah membiarkan pembeli mengambil dan membayar sendiri. Kejujurannya menjadi tumpuan usahanya.

“Lebih baik Abah jualan daripada meminta-minta di jalanan”. Meskipun hasilnya sering kali tak cukup, Abah tetap melanjutkan hidup dengan usahanya.

"Allah itu tidak memberi rezeki secara cuma-cuma. Selagi tubuh saya masih bisa bergerak, saya akan terus berusaha." Abah juga menjalani hari sebagai marbot masjid. Sepulang berjualan, ia membersihkan mushola, termasuk menyiapkan tempat ibadah untuk sholat berjamaah. Begitu tulus dan mulia yang dilakukan beliau, meskipun hidup dengan keterbatasan.

Teman Baik, mari kita bantu meringankan beban Abah. Kita bantu terangi langkah Abah.

Donatur	65
Donasi	Rp1.192.819
Tersalur	Rp0
Penerima