“Semoga anak saya kuat kalau besok nggak ke rumah sakit, Do’ain ya neng..” Isak tangis harap dari Bapak Ojol yang kutemui malam tadi.

Kalimat “Seorang Ayah akan rela berjuang mati-matian demi anaknya.” itu benar-benar tertancap di hati Pak Egi. Setiap hari beliau mengupayakan untuk kesembuhan buah hati semata wayangnya yang menderita penyakit Hidrosefalus langka.

“Saya sering meneteskan air mata di jalan kalau tiba-tiba inget anak saya, Neng. Kasian, masih bayi udah harus nanggung sakit luar biasa sampai gak bisa minum ASI..” Ujar Pak Egi.

Tak pernah disangka, yang awalnya diperkirakan akan lahir dalam keadaan normal, ternyata saat USG di usia kandungan 9 bulan, dokter menemukan ada benjolan yang tidak biasa di bagian kepala. Dan benar saja, setelah lahir, kondisi kepala Intan menonjol hingga 25 cm dari permukaan dahi.

Dokter yang menangani persalinan pun menyarankan bayinya harus segera dilarikan ke RSHS Bandung.

Namun apalah daya Pak Egi yang hanya berprofesi sebagai ojek pangkalan di pasar sangat sulit mengumpulkan biaya pengobatan Intan yang diperkirakan mencapai ratusan juta.

Penghasilannya hanya 20-40 ribu sehari hanya cukup untuk makan sehari-hari. Karena itu, sejak pagi hingga malam Pak Egi bekerja lembur dan banting tulang mencari penumpang demi biaya pengobatan Intan.

Mirisnya hingga detik ini Pak Egi belum bisa mengumpulkan uang untuk ongkos pengobatan sekalipun, sehingga Intan hanya dirawat seadanya di rumah. Padahal sudah mulai keluar cairan dari kepalanya yang membuat Intan menangis kesakitan setiap malam.

“Saya dan istri gak bisa menahan sedih setiap liat Intan nangis kesakitan tengah malam sampai gak bisa tidur semalaman..” Lirih Pak Egi.

Sahabat, begitu berat cobaan yang harus dilalui Pak Egi akhir-akhir ini disetiap harinya. Saat ini giliran kita bahagaiakan beliau dengan kesembuhan anaknya yuk?

Donatur	105
Donasi	Rp3.096.000
Tersalur	Rp0
Penerima