"Waktu kecil, sakit itu merenggut hidung dan rongga mulut atas saya," ungkap Bu Ai (40 tahun) dengan suara lirih. Kini, ia hidup tanpa hidung dan rongga mulut atas, menghadapi dunia yang penuh tantangan.

Harta tak punya, hidup penuh rasa pahit dan sulit. Suami yang harus nya bisa menguatkannya telah meninggal dunia. Kini, ia hanya tinggal bersama anaknya dalam kondisi memprihatinkan.
Bermodalkan semangat, Bu Ai mencari nafkah dengan mencari singkong sisa panen orang. Sambil memikul singkong, ia menggendong anaknya, berjalan di tengah teriknya panas matahari. Setiap singkong yang didapat harus diproses dulu dengan dicacah dan dijemur agar bisa dijual.

"Saya paling bisa jual singkongnya 3 hari sekali 20 kg," ungkap Bu Ai sambil. "Alhamdulillah, 40 ribu untuk 3 hari makan sama anak di rumah. Kadang 3 hari gak dapat singkong, gak dapat uang. Kalau gak punya, terpaksa saya dan anak hanya makan singkong rebus setiap hari."

OrangBaik, mari kita sama-sama bantu ringankan beban Ibu Ai agar bisa makan dan hidup dengan layak.

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan modal usaha untuk Bu Ai. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	79
Donasi	Rp2.443.000
Tersalur	Rp0
Penerima