Setiap dari kita pasti pernah merasa kesepian. Tapi tahukah kita bahwa diluar sana, masih banyak orang yang melalui masa tuanya dalam kesendirian? Supriatin adalah salah satunya.

Mak Supriatin, begitu ia biasa dipanggil, adalah seorang lansia berusia 65 tahun yang berjuang dalam keheningan saat orang lain seusianya sedang asyik menimang cucu & tak perlu memikirkan lagi mau makan apa esok hari. Ia mau tak mau harus berjuang dijalanan yang keras demi selembar uang lima ribu rupiah.

*Berjualan tisu tanpa henti demi sesuap nasi*

Setiap hari, Mak Supriatin berjalan kaki sejauh 15 km untuk menjual tisu keliling. Terdengar tak wajar bagi seorang lansia harus berjalan sejauh itu setiap hari. Tapi apa mau dikata, ia sebatang kara. Jika bukan dirinya, siapa lagi yang dapat diandalkan?

*Mengistirahatkan tubuh rentanya sejenak*

Semuanya kesengsaraan, kesedihan & rasa kesepian seolah tak cukup dalam menyulitkan kehidupan pilu Supriatin. Penyakit mata kronis muncul tak terduga yang membuat hidupnya makin tak tentu arah. Bukan tak ingin berobat, tapi ia tak mampu berobat karena ketiadaan dana. Doa & usaha tak henti ia lakukan demi dapat keluar dari cobaan hidup ini.

Sahabat Amal, kisah mak Supriatin seolah menampar kita yang kurang bersyukur ini bahwa masih banyak orang hebat diluar sana yang menderita dalam kesunyian. Harapan beliau tak banyak, namun ia butuh bantuan kita untuk mencapainya.
Mari ulurkan tangan wujudkan harapan beliau!

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan sehari hari & pengobatan untuk mak Supriatin. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	43
Donasi	Rp1.170.089
Tersalur	Rp0
Penerima