Berat dagangan yang ia pikul dan jarak yang jauh tak pernah Nek Erat hiraukan meski ia harus berjalan dengan memapah anaknya yang ikut berdagang…

Memasuki masa lansianya, Nek Erat (79) harus tetap berjualan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Di bawah terik matahari, dengan langkah tertatih dan kondisi fisik yang tak lagi muda, Nek Erat jalan kaki keliling jualan jajanan.

Bersama dengan anaknya yang mengidap penyakit glukoma (buta permanen), ia berjalan dari rumah ke rumah untuk menawarkan dagangannya.

“Penghasilan paling untung dapet 20 ribu, itu juga kalau laku,”

Jangan ditanya cukup atau tidak untuk bertahan hidup. Tentu hasilnya tak cukup, namun Nek Erat selalu berusaha agar bisa bertahan hidup. Jika uang yang ia punya tak cukup untuk makan berdua, Nek Erat akan rela berpuasa demi anaknya bisa makan.

Masa lansia yang seharusnya bisa menjadi masa istirahat, bisa bercengkrama dengan anak cucunya namun itu semua tak dirasakan oleh Nek Erat. Sedihnya malah Nenek masih harus merawat anaknya yang buta permanen karena ia tak bisa hidup sendiri.

Namun Nek Erat tak lekas pasrah atau menyerah karena keadaan. Ia tetap berusaha untuk bisa memenuhi kebutuhan hidupnya juga anaknya.

Sahabat, jauh di lubuk hatinya Nek Erat sangat menginginkan hidup layak seperti lansia pada umumnya. Jika memiliki kesempatan, Nenek juga ingin bisa punya warung agar bisa berdagang di rumah tanpa perlu lagi berkeliling.

Bantu wujudkan harapan Nek Erat yuk!

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan pemberian modal usaha untuk Nek Erat. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	23
Donasi	Rp500.000
Tersalur	Rp0
Penerima