"Daripada mengemis, mending saya jualan sapu," ujar Abah Hadri

Perjuangan Abah Hadi Mencari Sesuap Nasi

Di usianya yang senja, Abah Hadri, seorang lansia disabilitas, tetap gigih berjuang menghidupi dirinya sendiri. Sejak ditinggal kedua orang tuanya, Abah Hadri menjajakan sapu dari rumah ke rumah, mengharapkan rezeki halal untuk mengisi perutnya.

"Setiap hari, saya hanya bisa dapat sekitar 10 ribu rupiah," ungkapnya. "Kadang pusing dan sesak, kadang sapu juga tidak laku."

Mendoakan Orang Tua Setiap Hari Tak Peduli Seberat Apapun Kondisinya

Sebelum memulai hari, Abah Hadri selalu menyempatkan diri berziarah ke makam orang tuanya, berdoa agar dagangannya laris. Sarapan nasi kuning pun disisihkan untuk makan malam nanti, demi menghemat pengeluaran.

Nasib berkata lain, tenaganya kian menipis & kakii yang sering sakit membuatnya tak sanggup lagi berjalan jauh. "Dulu saya pernah mengemis, tapi sekarang lebih baik jualan saja," ujarnya.

Tetap Melangkah, Pantang Mengemis Belas Kasihan

Sahabat, mari bantu Abah Hadri wujudkan mimpinya untuk memiliki modal usaha berjualan sembako di depan rumah. Dengan begitu, Abah Hadri bisa berjualan dengan lebih nyaman dan memperoleh penghasilan yang lebih baik.

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan pemberian modal usaha untuk Abah Hadri. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	353
Donasi	Rp9.473.700
Tersalur	Rp2.000.000
Penerima	1 Paket Sembako