“Nek.. Ibu sama bapak malu ya punya anak kaya aku? Salah aku emang apa nek..”

Mungkin seperti itulah isi hati Hanifah jika ia bisa mengungkapkannya dengan kata-kata.

Hanifah lahir dengan kondisi yang tidak biasanya. Ia lahir dalam kondisi disabilitas sehingga kedua orang tuanya membuang dan menelantarkan hanifah.

Hani hanya bisa merangkak untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain karena hani tidak bisa berjalan.

Untungnya, ada sang nenek yang dengan tulus merawat Hanifah meskipun hanya bisa berjuang lewat berjualan roti saja.

Upah 500/roti itu pun harus ia bagi-bagi ke banyak kebutuhan. Mulai dari pampers Hanifah, makan sehari-hari hingga nabung untuk membawa Hanifah berobat.

Nenek tidak tahu apakah Hanifah bisa sembuh atau tidak. Tapi nenek hanya ingin berusaha. Mengajarkannya berjalan sedikit demi sedikit dan berharap bisa membawanya berobat ke rumah sakit.

Nenek sangat ingin melihat cucunya sembuh dan pergi ke sekolah. “Siapa tau orang tuanya bangga kalau lihat Hani sekolah..” begitulah ujar nenek.

Namun sayangnya, penghasilan dari menjual roti tidak bisa menjamin hal itu. Untuk makan pun sangat terbatas. Nenek dan Hani sering sekali makan hanya dengan nasi saja tanpa lauknya.

“Nenek pengen baanget beli asin buat lauk.. Tapi uangnya gak pernah cukup da harus beli pampers juga..”

Sahabat amal, nenek sudah berjuang sekuat mungkin demi keberlangsungan hidup cucunya. Sekarang, yuk kita bantu wujudkan impian nenek untuk bawa Hanifah berobat dan hidup lebih bahagia!

Donatur	100
Donasi	Rp2.426.300
Tersalur	Rp0
Penerima