“Jujur ini tuh sakit banget mas, nyeri.. Tapi saya selalu sembunyikan depan anak-anak.. Saya gak mau mereka khawatir, soalnya mereka cuma punya saya..” Lirih Bu Siti.

Sosok ibu tangguh ini bernama Bu Siti. Sudah bertahun-tahun beliau menderita tumor di mulutnya. Sakit? Tentu saja, tapi ia selalu berusaha menahannya di depan kedua anaknya, Alif (7) dan Zalva (17).

Sejak sang suami meninggal empat tahun lalu, Bu Siti menjadi satu-satunya penopang keluarga. Meski kondisi fisiknya semakin melemah, ia tak punya pilihan selain terus bekerja demi anak-anaknya. Setiap pagi, Bu Siti membuat gorengan yang kemudian ia jual keliling. Sayangnya, hasilnya sering kali hanya cukup untuk makan seadanya.

“Kadang saya pilih nggak makan, demi anak-anak kenyang.. Udah lama pengobatan juga terhenti, harusnya saya rutin tiap bulan ke RS.. Terakhir dokter bilang harus operasi, tapi biaya darimana mas..” Ucap Ibu.

Yang menyayat hati, saat menjajakan gorengan, Bu Siti sering dapatkan cibiran dan tatapan risih dari orang-orang sekitar. Bahkan tak jarang beliau dipandang sebelah mata, namun salutnya tak pernah Ibu membalas, beliau lebih memilih diam, bersabar, dan tetap tersenyum.

“Pernah anak saya pulang main tuh nangis, saya tanya kenapa, dia jawab katanya ‘itu, temen-temen Alif nyirikin Ibu,’ Saya sedih banget dengernya mas, karena saya anak saya juga ikut di hina.. Tapi saya selalu ajarkan mereka untuk gak bales dan hiraukan aja..” Ujar Ibu.

Tak berhenti sampai di situ, Bu Siti juga harus menghadapi rasa takut yang terus menghantui setiap hari. Tempat tinggal yang ia tempati sekarang hanyalah menumpang di rumah kerabat almarhum suaminya, dan sewaktu-waktu ia bisa diminta pergi.

"Kalau kami harus pindah, saya nggak tahu harus ke mana. Mau ngontrak, uangnya nggak ada, Saya nggak mau kalau anak-anak harus hidup di jalanan," Lirihnya.

Salutnya, Bu Siti tak pernah menyerah untuk kelangsungan hidup anak-anaknya. Ujarnya,

“Apapun yang terjadi anak-anak harus tetap sekolah Mas.. Saya nggak mau besarnya mereka kayak saya, hidup susah..”

Sahabat, tumor yang Bu Siti derita bisa kapan saja memburuk dan mengancam nyawanya. Mari kita bersama-sama membantu perjuangan Bu Siti dengan doa dan donasi terbaik. Bantuan Anda akan menjadi harapan baru bagi Bu Siti dan kedua anaknya untuk masa depan yang lebih baik.

Donatur	52
Donasi	Rp2.458.000
Tersalur	Rp0
Penerima