“Abah pulang ke rumah seminggu sekali tiap kamis, sabtu Abah berangkat lagi jualan kerupuk. Tinggal di kontrakan bareng-bareng sama penjual kerupuk lain juga,”

Abah Hopid yang kini berusia 69 tahun harus berusaha bertahan hidup dengan menjual kerupuk dan wajit khas daerahnya. Setiap hari Abah berkeliling berjalan kaki lebih dari 10 KM, memikul dagangannya dengan fisiknya yang sudah renta.

Beliau berkeliling menyusuri jalan melewati rumah ke rumah menawarkan setiap orang yang ditemui. Tidak besar untung yang didapatkan Abah setiap hari, 75 ribu jika habis semua, 112 bungkus kerupuk dan 20 bungkus wajit Abah pikul setiap hari.

“Ringan bawaannya mah, jalannya yang bikin pegel,” ucap Abah Hopid.

“Kalau masih ada umur, cita-cita Abah ingin buka warung biar gak ninggalin ibu. Nyari uang gak perlu keliling jauh lagi,” tambah Abah.

Selama Abah berjualan, ia tidak pulang ke rumah. Dalam seminggu hanya 2 hari Abah berkumpul dengan ibu beristirahat melepas penat rutinitas dan mengantar uang hasil jualan.

Sahabat, di luar sana masih banyak lansia yang harus berjuang demi bisa menyambung hidupnya seperti ini. Mari kita ulurkan tangan dan menunjukkan kepedulian pada Abah Hopid!

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan kebutuhan pokok sehari-hari dan modal usaha untuk Abah Hopid. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	16
Donasi	Rp290.000
Tersalur	Rp265.000
Penerima	1 Paket Sembako