"Udah satu minggu lebih Abah keliling, tidur di mushola atau masjid paling. Abah gak akan pulang sebelum dagangan Abah laku, kasian si Nenek kalau Abah pulang gak bawa uang untuk berobat.." ungkap Abah Endang terbata.

Satu minggu terlunta-lunta, angsa dan kelinci Abah belum laku, Abah tak bisa pulang..

Nampak lusuh dan lunglai seorang pedagang tua dengan pikulannya. Tak beberapa lama terlihat muncul kepala soang dari balik karung yang menutup keranjang yang ia pikul. Sungguh tak biasa berjualan soang dengan pikulan.

Namanya Abah Endang (67), sudah satu minggu berkeliling menjajakan jualannya. Ia berusaha menjual sepasang soang dan kelinci peliharaannya yang merupakan harta terakhir yang ia miliki.

Badai ekonomi yang saat ini tengah melanda kehidupan Abah memaksanya menjual peliharaan terakhir yang ia punya agar ia bisa membawa uang untuk istri tercintanya yang tengah sakit dan menunggunya di rumah.

Sudah satu minggu lebih Abah berusaha menjual peliharaannya, namun sayangnya ia belum berhasil menjualnya. Dengan bekal uang Rp50,000 Abah lebih sering menahan rasa lapar dan haus demi berhemat karena ingin membawa uang untuk sang istri di rumah.

Meski ingin secepatnya pulang agar bisa segera menemui istrinya yang sakit di kampung, namun tak mudah menjual soang dan kelinci saat ini, apalagi karena terlalu lama dijajakan kelinci dan soang yang Abah bawa nampak sudah lunglai dan sakit.

"Banyak yang udah liat-liat tapi gak jadi beli, katanya udah pada sakit takut malah mati kalau dipelihara. Abah juga gak tau kalau lebih lama lagi gak laku takutnya keburu pada mati, terutama soang-soang ini," ungkap Abah tertunduk.

Abah sesungguhnya ingin bisa membuka usaha di rumah agar ia tak perlu meninggalkan istrinya, namun apalah daya Abah tak tahu lagi apa yang ia harus lakukan. Sedangkan sawah milik majikannya yang biasa Abah garap sudah lama kekeringan.

Sahabat Amal, sungguh hebat perjuangan Abah meski usianya tak lagi muda. Pantang mengemis, Abah memilih tak pulang sebelum berhasil.

Mari kita bersamai perjuangan Abah dengan doa dan uluran tangan kita. Bantu ringankan beban di usia senja Abah Endang dan istrinya dengan cara:

Klik tombol “Donasi”
Masukkan nominal Infak Sahabat
Masukkan data yang diperlukan
Klik tombol “Lanjutkan”
Pilih metode pembayaran (Kartu Kredit/Debit/Transfer Bank/Alfamart/GoPay/ShopeePay)
Klik tombol “Bayar Sekarang” dan selesaikan pembayaran

Ajak keluarga dan kerabat lainnya untuk share link ini via WhatsApp dan Facebook. InsyaAllah lewat kebaikan dari ajakan kita, Sahabat pun akan mendapatkan pahalanya.

Mari sampaikan kabar gembira dengan lebih dekat dan berdampak.

Disclaimer: Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk segala kebutuhan Abah Endang dan istrinya, terutama untuk modal usaha serta pengobatan Nenek. Sebagian hasil donasi juga akan digunakan untuk membantu meringankan beban penerima manfaat lain yang berada di bawah naungan dan pendampingan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Donatur	454
Donasi	Rp19.583.079
Tersalur	Rp19.563.079
Penerima	2 Jompo Tersantuni