Pemandangan tak biasa terlihat di rest area siang itu. Seorang ibu menggendong anaknya yang nampak sudah dewasa, menawarkan tisu kepada pengunjung yang beristirahat.

Punggung Bu Kokom (52) yang sudah tak lagi muda itu nampak tergopoh mengggendong Riyan (19) yang sejak kecil lumpuh tak berdaya. Nyaris semua kegiatan Riyan harus dibantu oleh ibunya.

Tak ada pilihan lain bagi Bu Kokom selain harus membawa Riyan ikut berjualan sebab tidak ada yang menjaga Riyan di rumah.

“Malu sebenernya jualan sambil gendong Riyan, takut disangka pengen dikasihani. Tapi saya lebih khawatir dan gak tenang kalau Riyan ditinggal di rumah,” kata Bu Kokom.

Dengan tertatih, setiap hari Bu Kokom menempuh jalanan belasan kilometer sambil menggendong Riyan. Bukan tidak berat, ikhtiar itu ia lakukan demi menyambung hidup.

Dalam sehari Bu Kokom bisa mendapatkan keuntungan 15-30 ribu dari berjualan tisu jika sedang ramai. Jika sepi, ia hanya bisa menjalani sisa harinya dengan rasa pahit.

Bu Kokom punya impian ingin mengupayakan kesembuhan Riyan dengan kembali membawanya berobat. Namun keadaan memaksanya untuk menunda impian itu karena kebutuhan pokok pun seringkali tidak terpenuhi.

“Ibu takut kalau nanti dipanggil duluan, Riyan mau dijaga sama siapa,” lirih Bu Kokom.

Ada harapan yang ia simpan untuk memiliki usaha warung di rumahnya karena ia sadar punggungnya tak akan selamanya kuat menggendong Riyan. Meski terlihat kuat, hati dan tubuhnya semakin ringkih dan goyah menapaki kehidupan yang tak mudah.

Sahabat, mari kita bantu Ibu Kokom mewujudkan mimpinya. Berapapun bantuan yang kita berikan akan sangat berharga dan membantu Bu Kokom.

Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.

Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pokok dan pemberian modal usaha untuk Bu Kokom. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.

Mimpi Ibu Penjual Tisu Bawa Anak Lumpuh Berobat