Bantu Cucu Yatim Piatu Bawa Nenek Kanker Berobat
Hujan turun dengan sangat deras saat kami melintasi jalan raya di antara hujan lebat sore itu. Tak berselang lama, kami dikagetkan oleh sesosok anak laki-laki yang terduduk di samping jalan dalam keadaan basah kuyup.
Ia tampak menggunakan kaos berwarna hitam dan celana sekolah dasar memegang potongan kardus bertuliskan “Dijual butuh ongkos”. Saat itu juga kami segera berhenti dan turun dari kendaraan.
Anak kecil itu tampak menggigil, terduduk di dekat tumpukan kayu bakar yang telah terikat rapi di belakangnya. Sebuah tabung gas berukuran 3kg terlihat di samping kiri anak itu. Saat kami bertanya apa alasan ia menjual tabung gas, ternyata ia membutuhkan ongkos untuk memeriksakan neneknya yang sakit.
Tempat tinggal anak itu tepat di dekat tumpukan kayu bakar tadi. Tak pernah kita kira karena melihat keadaan tempat ia tinggal jelas hanya terlihat sebagai gubuk yang dibangun ala kadarnya. Sungguh sangat jauh dari kata layak untuk ditinggali.
Namanya Rasya, usianya baru 10 tahun. Saat ini ia duduk di bangku kelas 5 SD. Ia tinggal bersama neneknya sejak masih bayi. Rasya tak pernah sekalipun bertemu dengan kedua orangtua kandungnya. Bahkan ia tak mengetahui seperti apa wajah mereka berdua.
Karena itulah Rasya yang sangat bergantung pada neneknya, Juangsih (58) merasa sedih saat mengetahui neneknya sakit.
Ibu Juangsih mengidap kanker ganas sejak dua tahun yang lalu. Bermula dari benjolan kecil di bagian kanan pipi, kian hari benjolan itu kian membesar. Bahkan kondisi benjolan itu saat ini telah pecah sebagian hingga menunjukkan luka terbuka dan mengeluarkan bau tak sedap.
Belum lagi kondisi tempat mereka tinggal yang kurang higienis membuat banyak sekali lalat berterbangan bahkan sesekali hinggap di atas luka ibu Juangsih.
“Rasya gak tau nenek sakit apa. Rasya pengen bawa nenek berobat biar nenek bisa sembuh,” ucap Rasya pilu.
Kondisi tempat tinggalnya yang sangat tidak layak huni jelas menjadi salah satu faktor yang menghambat penyembuhan ibu Juangsih. Apalagi saat ini kondisi kesehatan ibu Juangsih kian memburuk setiap harinya. Jika terus berlanjut, bisa saja mengancam keselamatan ibu Juangsih!
Ibu Juangsih membutuhkan tindakan medis secepatnya. Mereka yang kesehariannya mengandalkan dari berjualan kayu bakar tentu sangat kesulitan bisa mempunyai uang untuk berobat. Jangankan untuk pergi berobat, untuk makan saja mereka berdua kerap kali kesulitan dan terpaksa harus menahan rasa lapar.
Sahabat, Rasya seharusnya bisa menikmati masa kecilnya dengan kebahagiaan. Ia seharusnya bisa fokus belajar untuk mengejar cita-citanya!
Kita semua bisa membantu meringankan beban kehidupan yang tengah mereka jalani. Berapapun bantuan yang kita berikan tak akan pernah menjadi sia-sia dan insyaaAllah akan menjadi tabungan bagi kita kelak di hari akhir.
Klik "DONASI" dan berikan donasi terbaikmu.
Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk bantuan biaya pengobatan ibu Juangsih, biaya pendidikan untuk Rasya, juga bantuan kebutuhan pokok sehari-hari Rasya dan ibu Juangsih. Donasi yang terkumpul lebih akan disalurkan untuk membantu penerima manfaat lain serta keberlangsungan program sosial kemanusiaan di bawah naungan Yayasan Sahabat Beramal Jariyah.
Beramaljariyah akan melakukan verifikasi terkait kondisi dan data yang diberikan penggalang dana sampai diketahui oleh Lurah/Kepala Desa setempat, sehingga cerita dan data yang diberikan dalam kampanye ini adalah sesuai keadaan sebenarnya.