Selamat dari Kobaran Api Saat Bayi, 7 Tahun Menanti Diki Akhirnya Bisa Operasi Luka Bakarnya!
Masa kecil bocah 9 tahun asal Bengkulu ini mungkin tidaklah seindah masa kecil anak-anak seusianya. Saat Diki masih bayi, tepatnya 11 bulan. Api pernah melahap rumahnya. Juga menyebabkan Diki alami luka bakar yang sangat parah, meski bersyukur masih bisa diselamatkan. Namun, pengobatannya tidak pernah dilakukan secara maksimal. Selama 7 tahun lamanya, Diki harus menahan rasa sakit dan alami fisik terbatas akibat dari kebakaran tersebut.

Ya, kedua mata Diki kehilangan kelopaknya. Bahkan penglihatannya terganggu hingga sangat buram. Tidak hanya wajah, jemari tangan Diki juga menjadi tidak sempurna. Ia kesulitan menggenggam benda sendiri. Ketika berjalan sering menabrak. Untuk bersosialisasi dengan teman-teman seusianya pun Diki tidak percaya diri.
Baca juga: Dik Abi, Sosok Anak Kecil Istimewa Ini Buat Kita Yang Suka Mengeluh Malu

Diki hanyalah anak seorang pencari rebung di pedalaman kecil Bengkulu ini. Upah harian sang ayah bahkan tak lebih dari Rp30 ribu rata-ratanya. Sementara, untuk bisa sembuh Diki harus melalui serangkaian operasi. Tidak hanya sekali. Beruntungnya, pertemuan Diki bersama Beramal Jariyah, memberi kesempatannya untuk hidup lebih baik.
Penggalangan dana untuk Diki di beramaljariyah.org
Biaya dibutuhkan untuk Diki bisa mendapatkan kesempatan operasi sampai tuntas tentu tidaklah sedikit. Nominal sebesar Rp100.000.000 hanyalah jumlah paling sedikit yang dibutuhkan untuk bantu pengobatannya. Karena itulah, penggalangan dana di beramaljariyah.org untuk bantu Diki akhirnya dibuka.

Dimulai sejak bulan April 2022, melalui campaign berjudul “7 Tahun Menahan Sakit Luka Bakar, Bantu Diki Agar Bisa Berobat dan Lekas Bangkit” tersebut, ada 5.985 donatur yang turut berpartisipasi. Hingga akhirnya berhasill tersalurkan donasi untuk Diki Rp193.784.643. Yang digunakan Diki untuk melakukan sejumlan tindakan. Dimana yang paling utama adalah untuk kesembuhan penglihatannya yang ternyata terancam alami kebutaan.
Penjelasan kondisi Diki
Diki harus mengambil tindakan untuk kondisi matanya yang dokter mata vonis dengan keratokonus/keratopati. Yakni, kerusakan kornea berat karena infeksi atau alami dehidrasi yang lama. Keratokonus juga bisa dipicu riwayat traumatik seperti terbakar, terbentur, dan lain-lain. Diki diharuskan menjalankan tindakan Amniom Graft dan Transplantasi Kornea Mata. Namun, sebelum menjalani itu ia harus menjalani beberapa revisi mata terlebih dahulu. Di antaranya operasi bedah kelopak mata.
Baca juga: 5 Penggalangan Dana Sukses Di Beramal Jariyah Dengan PM Lansia

Alhamdulillah, setelah rangkaian panjang kontrol untuk persiapan pengambilan kedua tindakan tersebut, pada 7 Oktober 2022 lalu, Diki akhirnya menyelesaikan operasi Amnion Grafting di RSU Sriwijaya Palembang. Proses pengobatan termasuk rawat jalan Diki masih berlangsung hingga sekarang. Bersyukur perkembangannya terus berada di arah positif. Saat ini penglihatan Diki sudah semakin jelas.

Inilah bukti kebaikan kecil darimu ternyata memberi kesempatan untuk orang lain mengubah kehidupan mereka menjadi lebih baik. Diki merupakan salah satu korban luka bakar beruntung yang masih bisa bertahan hidup dalam pengalaman sakit dan traumatis tersebut. Harapannya, tentu Diki bisa menjalani hidup yang lebih semangat dan bahagia di masa depan.
Baca juga: Kisah Inspiratif Perjuangan Ojol Sembuhkan Putranya, Ilham (10th) Yang Idap Kanker Darah