Ada banyak peringatan hari besar di bulan Oktober. Kebanyakan yang sudah tahu ada Sumpah Pemuda. Namun, selain itu ada juga Hari Santri Nasional. Berbeda dengan Sumpah Pemuda yang sudah ditetapkan tanggal peringatannya sejak lama. Keberadaan Hari Santri Nasional ini sendiri baru ditetapkan sejak sekitar 7 tahun yang lalu. Berikut ulasan seputar sejarah Hari Santri Nasional hingga akhirnya ditetapkan.

Khoirur El-Roziqin)
Awal mula munculnya usulan peringatan Hari Santri Nasional
Usulan pengadaan peringatan Hari Santri Nasional ini pertama kali diajukan oleh masyarakat santri itu sendiri. Dengan tujuan ingin ada momentum untuk mengingat, mengenang, serta meneladani kaum santri yang dikatakan memiliki banyak keterlibatan juga dalam membantu merebut kemerdekaan Indonesia di masa silam.
Tidak langsung disetujui, usulan Hari Santri Nasional sempat menuai pro dan kontra
Dalam sejarah Hari Santri Nasional ini pengajuan usulan tersebut tidak semata langsung disetujui. Bahkan, sempat mengundang polemik di beberapa pihak. Di antaranya ketakutan adanya faktor polarisasi, sekaligus perpecahan. Dikarenakan pemahaman yang ditakutkan berpandangan hanya santri yang berjasa untuk bantu kemerdekaan Indonesia itu. Sementara pihak lain yang sama berjasanya menjadi tidak begitu diakui.
Baca juga: Hari Penglihatan Sedunia, Ini 4 Vitamin Yang Baik Untuk Kesehatan Mata
Penetapan Hari Santri Nasional akhirnya diresmikan Presiden Jokowi (Joko Widodo)

Keputusan resmi penetapan Hari Santri Nasional akhirnya diatur dalam Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia No 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri yang dilakukan pada 15 Oktober 2015 lalu. Adapun keputusan ini Presiden Jokowi buat dengan meliputi tiga alasan seperti yang dijelaskan di bawah ini:
- Jasa para ulama dalam perjuangan memperebutkan kemerdekaan Republik Indonesia, mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan dalam mengisi kemerdekaan Indonesia itu sendiri.
- Keberadaan Hari Santri Nasional dapat menjadi momentum untuk mengenang, meneladani, serta melanjutkan kembali semangat para ulama dan santri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia juga untuk pembangunan bangsa.
- Tanggal Hari Santri Nasional ditetapkan pada 22 Oktober setiap tahunnya. Merujuk pada adanya seruan resolusi jihad yang sudah ditetapkan pada 22 Oktober 1945 oleh para santri dan ulama pondok pesantren di berbagai penjuru negeri Indonesia. Seruan ini mewajibkan untuk setiap santri di Indonesia membela serta menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari serangan penjajah.
Sejarah pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai tanggal Hari Santri Nasional
Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghofar Rozin, menjelaskan lebih lanjut bahwa di tanggal 22 Oktober tersebut terdapat Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari, ketetapan yang bertujuan menggerakan massa untuk lebih peduli terhadap ketahanan kemerdekaan Indonesia.
Di tanggal tersebut pada tahun 1945 silam, ada peristiwa penting yang melibatkan para santri, pemuda dan masyarakat untuk bergerak bersama, berjuang melawan pasukan kolonial, yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945.
Menindaklanjuti kenangan peristiwa tersebut, menurut Gus Rozien para santri dianggap telah konsisten dalam menjaga perdamaian dan keseimbangan bahkan hingga sekarang.
Meskipun usulan mengenai Hari Santri Nasional pertama kali diajukan oleh ratusan santri di Pondok Pesantren Babussalam, Desa Banjarejo, Malang, Jawa Timur, Jumat, (27/06/2014) saat menerima kunjungan Jokowi. Saat itu dijanjikan akan diperingati di tanggal 1 Muharram. Namun, kemudian PBNU yang mengusulkan peringatan Hari Santri Nasional ini dilakukan pada tanggal 22 Oktober mengingat peristiwa Resolusi Jihad yang berlangsung dua bulan setelah baru saja Indonesia merasakan kemerdekaan.
Aksi yang bisa kamu lakukan dalam peringatan Hari Santri Nasional ini dengan mendukung pendidikan para santri di sekolah muslim ataupun pondok pesantren, terkhususnya yang berisikan santri dhuafa dan yatim/yatim piatu agar fasilitas pendidikan mereka di sana memadai dan tercipta generasi pemuda muslim berkualitas seperti yang diharapkan. Mulai dari klik di sini.
Baca juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia Dan Alasan Kita Harus Lebih Memahaminya