Tanggal 12 November diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional setiap tahunnya. Dibalik penetapan hari besar ini di Indonesia, ada sejarah yang melatarbelakanginya. Sejarah penetapan ini ternyata tidak terlepas dari peristiwa wabah besar yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 50-an. Simak penjelasan lebih lengkap mengenai sejarah Hari Kesehatan Nasional (HKN), tema dan arti logo HKN di tahun 2022, serta kontribusi apa yang bisa kita lakukan untuk memperingatinya.
Sejarah Hari Kesehatan Nasional
Pandemi Covid-19 yang mulai melanda dunia, termasuk Indonesia di akhir tahun 2019 hingga sekarang, ternyata bukan pertama kalinya. Di Indonesia sendiri, sekitar antara tahun 1950-an, ada sebuah wabah lain yang pernah membuat hampir seluruh warga di penjuru negeri ini mengidap satu penyakit yang sama, yakni malaria. Saat itu diperkirakan ratusan ribu jiwa lebih meninggal dunia akibat malaria.

Tidak sebentar, pemerintah sampai harus mengupayakan, mengerahkan berbagai cara untuk memberantas persebaran penyakit malaria ini. Hingga akhirnya, di tahun 1959 dibentuklah Dinas Pembasmian Malaria yang kemudian pada bulan Januari 1963, namanya mengalami perubahan menjadi Komado Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).
Pembasmian ini dilakukan dengan menggunakan insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) dengan cara disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa, Bali, dan Lampung. Penyemprotan ini juga dilakukan secara simbolis oleh Presiden ke-1 RI Soekarno pada tanggal 12 November 1959, tepatnya di Desa Kalasan, Yogyakarta. Kegiatan penyemprotan ini juga dibarengi dengan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan kepada masyarakat.

Baca juga: Gagal Ginjal Akut Pada Anak, Gejala Sakitnya Tidak Spesifik?
Lima tahun kemudian, upaya ini menunjukkan hasil, ada sebanyak 63 juta penduduk Indonesia mendapatkan perlindungan dari malaria. Keberhasilan memberantas wabah malaria ini kemudian pada tanggal 12 November 1964, diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional (HKN) pertama. Di sinilah titik awal masyarakat Indonesia bersama meliputi seluruh komponen bangsa lebih fokus terhadap pembangunan kesehatan di Indonesia.
Peringatan Hari Kesehatan Nasional 2022
Tahun 2022 ini Indonesia memasuki HKN ke-58. Dimana hingga saat ini kita masih berusaha mengatasi pandemi COVID-19, sehingga Kementrian Kesehatan Republik Indonesia masih menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat Indonesia mengenai kesehatan. Berangkat dari isu ini HKN 2022 mengusung tema “Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku”.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, dalam HKN kali ini ada tiga poin yang disoroti dalam masalah kesehatan yang ada di Indonesia. Pertama menjadi peluang untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang lebih prima, lebih luas jangkauannya, serta juga lebih cepat dalam penyediaannya untuk masyarakat.
Makna Logo Hari Kesehatan Nasional 2022
Logo HKN untuk tahun 2022 ini terinspirasi dari kupu-kupu. Adapun makna yang dimaksudkan adalah sebagaimana kupu-kupu menjalani metamorfosis perjalanan penuh dengan banyak perjuangan hingga mencapai bentuk yang indah. Ada 6 daun dalam sayap kupu-kupu ini. Yang mana maknanya, berkaitan dengan 6 pilar.

6 pilar yang berkaitan dengan upaya pemerintah mencapai tiga poin utama yang ingin dicapai dalam bidang kesehatan saat ini. Meliputi transformasi Layanan Kesehatan Primer, transformasi Layanan Rujukan, tansformasi Sistem Ketahanan Kesehatan, transformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan, transformasi SDM Kesehatan, dan transformasi Teknologi Kesehatan.
Baca juga: Ciri-Ciri Meningitis Pada Anak, Mungkin Tak Orang Tua Sadari!
Kontribusi apa yang bisa kita lakukan untuk “Bangkit Indonesiaku Sehat Negeriku”?
Upaya paling sederhana untuk lebih aware terhadap masalah kesehatan ini pertama pastilah datang dari diri kita sendiri. Usaha pemerintah dalam melakukan berbagai penyuluhan kesehatan tidak akan bisa terwujud tanpa ada aksi timbal balik dari masyarakatnya itu sendiri. Selain itu, untuk bantu usaha setiap warga negara mendapatkan kesempatan pelayanan kesehatan yang baik. Kita juga bisa mulai dari menerapkan prinsip gotong royong.
Dengan berbagi terhadap sesama melalui platform donasi online. Karena, pada faktanya, saat ini masih banyak masyarakat kurang mampu yang belum bisa mendapatkan akses pelayanan kesehatan maksimal, lantaran keterbatasan biaya. Sementara di antara mereka banyak yang lebih rentan terkena penyakit, akibat pola makan, hingga gaya hidup yang kurang sehat.
Siapa yang bisa kita bantu di beramaljariyah.org saat ini?
Kakek Ujang (68th), wajahnya habis digerogoti kanker ganas dan selama dua tahun sakit belum pernah berobat, klik di sini.

Azril (4th), terancam cacat seumur hidup akibat tersiram bensin saat bermain. Mulut dan leher menyatu, Azril sering sesak dan kesulitan makan, klik di sini.

Raysha (3th), idap meningitis 9 bulan terakhir, hanya bisa dirawat di rumah seadanya karena keterbatasan biaya, klik di sini.

Serta masih banyak penerima manfaat di kategori kesehatan lainnya yang bisa Sahabat bantu. Di Hari Kesehatan Nasional ini mari berbagi lewat dukung pengobatan mereka yang membutuhkan.
Baca juga: 6 Fakta Kanker Pembuluh Darah, Langka Namun Agresif?