Blog Beramal Jariyah | Ulasan Lengkap Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah

Kumpulan artikel informatif dengan gaya bahasa modern yang mengulas berita islami mengenai Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah, baca hanya di Blog Beramal Jariyah

hari ayah nasional 2022
Artikel Infaq

Peringatan Hari Ayah Nasional, Seperti Apa Sosok Ayah Hebat Menurutmu?

Hari Ayah Nasional ditetapkan pada tanggal pada 12 November di setiap tahunnya. Dalam sejarahnya, penetapan Hari Ayah Nasional ini diawali dengan terdapatnya sebuah perlombaan bertajuk ‘Sayembara Menulis Surat untuk Ibu” yang digelar oleh Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP), di Solo, Jawa Tengah, pada tahun 2014.

Pada sayembara tersebut terkumpul 70 surat terbaik yang kemudian dijadikan buku. Hingga pada kesempatan acara tersebut, muncul sebuah pertanyaan dari salah satu peserta mengenai kenapa selama ini hanya ada Hari Ibu tetapi tidak ada Hari Ayah di Indonesia. Akhirnya, selang dua tahun PPIP mendeklarasikan penetapan tanggal 12 November sebagai Hari Ayah Nasional.

para ayah hebat
(Sumber foto: unsplash.com/Liane Metzler)

Adapun sejarah lahirnya peringatan Hari Ayah khusus di tanah air ini juga tidak terlepas dari sebuaah deklarasi Hari Ayah di tanggal yang sama oleh sejumlah kelompok di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Deklarasi tersebut seiringan dengan peluncuran buku berjudul ‘Kenangan untuk Ayah’. Berisikan 100 surat dari anak Indonesia yang dikumpulkan dari ‘Sayembara Menulis Surat untuk Ayah’.

Baca juga: Kisah Inspiratif Perjuangan Ojol Sembuhkan Putranya, Ilham (10th) Yang Idap Kanker Darah

Selain Ibu yang memang dalam agama Islam pun menjadi orang tua pertama, kedua, dan ketiga yang harus kita muliakan terlebih dahulu. Sosok Ayah juga memiliki peran penting dalam hidup seorang anak. Terlebih, jika Ayah tersebut berperan ganda, sebagai pencari nafkah sekaligus Ibu bagi anak-anaknya.

Di Beramal Jariyah, kami telah bertemu dengan ribuan Ayah hebat itu. Seorang Ayah yang berjuang untuk menafkahi keluarga meski dalam keterbatasan, hingga seorang Ayah yang rela melakukan pekerjaan halal apapun demi bisa antarkan anaknya berobat. Seperti cerita mereka ini:

  1. Seniman Penghibur, Pak Abdul

Berbicara mengenai sosok Ayah hebat di beramaljariyah.org, nama Pak Abdul (49th) tentu harus masuk daftar ini. Ia adalah seniman penghibur, pelawak dari seni ketoprak humor, di daerah asalnya, Indramayu. Pak Abdul selalu berhasil membuat orang-orang yang dihiburnya tertawa terpingkal-pingkal saat ia beraksi. Meskipun faktanya, penghasilan yang didapat pun tak seberapa.

hari ayah nasional
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)

Dibalik aksi menghibur inilah ada cerita pilu dari kisah sang putra. Putra bungsu Pak Abdul, bernama Panji Agung (2th) terlahir sebagai pengidap hidrosefalus. Seharusnya, serangkaian operasi mungkin dilakukan demi menjemput kesembuhannya. Namun, hingga kini Panji hanya bisa dirawat seadanya di rumah. Padahal kepalanya sudah semakin membesar, tumbuh kembang jelas lebih lambat daripada anak-anak seusianya.

Meskipun begitu kasih sayang Pak Abdul untuk putranya tetap besar. Untuk bisa mengumpulkan dana operasi yang capai ratusan, selain bekerja sebagai pelawak, Pak Abdul juga bekerja sebagai kuli bangunan. Sayangnya, kedua panggilan kerja untuk dua profesinya itu sedang semakin sepi. Kini, bisa mengatarkan sang putra berobat seperti mimpi yang semakin jauh tercapai. Ayah hebat ini masih terus berdo’a dan selalu mencium serta menggendong sang putra ketika sepulang kerja.

  1. Pedagang Es Limun, Pak Rosid

Ayah hebat lainnya adalah Pak Rosid (50th). Seorang ayah, sekaligus ibu untuk Ahmad (19th). Ahmad diketahui memiliki kelumpuhan dan sejumlah kelainan yang ada pada tubuhnya sejak usia 2 tahun. Karena itu, di usianya yang kini sudah memasuki kategori anak muda, Ahmad hanya bisa terbaring tidak berdaya. Setiap aktivitasnya hanya bisa dilakukan dengan bantuan orang lain.\

hari ayah nasional
(Sumber foto: Campaign Beramal Jariyah)

Karena itu, setelah istri Pak Rosid meninggal dunia, Pak Rosid harus merawat sang putra, sekaligus pergi untuk mencari nafkah. Terpaksa meninggalkan Ahmad, Pak Rosid pergi berjualan es limun keliling di kampungnya. Dengan harga hanya Rp1000 per buah! Itulah yang menjadi alasannya, tak kunjung bisa mengantar Ahmad pergi terapi.

Baca juga: 5 Penggalangan Dana Sukses Di Beramal Jariyah Dengan PM Lansia

Untuk saat ini yang paling penting sang putra masih bisa makan, meski sulit dan seadanya. Masih punya tempat bernaung, meski di bangunan yang berdiri di bekas tanah pemakaman. Keikhlasan hati Pak Rosid melakukan peran ganda, untuk sang putra yang istimewa, begitu inspiratif. Baginya, Ahmad tetap putra yang Allah SWT titipkan kepadanya, yang justru dalam keistimewaannya, mengajarkan Pak Rosid menjadi salah satu ayah paling sabar di dunia.

  1. Tukang Gorengan, Pak Dika

Dalam benak seorang ayah, ketika menanti buah hatinya lahir adalah melihat malaikat kecil yang sempurna dan sehat fisiknya. Namun, hal itu tidak ditemui Pak Dika (30th) ketika melihat putra bungsunya, Ghafi keluar dari perut sang ibu. Sebuah benjolan besar terdapat pada salah satu mata Ghafi hingga seakan bersiap menutup wajah mungil bayi Ghafi.

Hari Ayah Nasional
(Sumber foto: Campaign nasional)

Saat dokter bilang, apa yang ada di mata Ghafi itu adalah tumor mata. Pak Dika hanya bisa menelan ludah. Otaknya sudah berkeliaran memikirkan darimana biaya pengobatan sang putra bisa didapat. Sementara profesi sehari-harinya hanyalah tukang gorengan di gerobak pinggir jalan. Penghasilan didapat hariannya rata-rata paling besar hanya Rp30 ribu. Jika hanya mengandalkan pendapatan tersebut, entah kapan biaya operasi Ghafi terkumpul.

Namun, keikhlasan hati Pak Dika tetap berikhtiar demi keluarga dan Ghafi, tetap berlanjut. Bahkan ia pun tak jarang bekerja hingga langit teramat gelap.

Melihat ketiga sosok ayah di atas, kita bisa belajar bahwa untuk menjadi ayah hebat, bukan soal seberapa banyak harta benda yang bisa diberikannya untuk keluarga. Tetapi dari seberapa ikhlasnya seseorang menjalani peran ini. Masih dalam suasana Hari Ayah Nasional, selain untuk Ayah kita, kita juga bisa beri hadiah untuk para ayah hebat seperti Pak Abdul, Pak Rosid, dan Pak Dika.

Kirimkam hadiah untuk Ayah Hebat di sini!

Baca juga: Sejarah Hari Diabetes Sedunia, Siapa Pengembang Insulin Pertama?