Tak perlu menunggu kaya untuk berbagi kepada kucing jalanan

Perilaku terpuji inilah yang diamalkan oleh Mbah Ade, warga asal Yogyakarta, Kakek Dwi warga Cipedes Tengah, Bandung dan Pak Makmun pria asal Kelurahan Karangsari, Negralasi, Tangerang. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, mereka tetap berbagi kepada kucing di berbagai sudut jalanan.
Mbah Ade sendiri hanya berjualan air mineral botol di kawasan Malioboro di usianya yang sudah senja. Dengan pendapatan yang tak seberapa, ia mencoba bertahan hidup. Hebatnya, dengan penghasilan amat kecil itu, ia mau menghidupi kucing-kucing jalanan di sana. Lewat tangannya sudah keriput dan renta, ia tampak bersyukur bisa memberi makan kucing merawat dan mengasihi dengan penuh keikhlasan.

Pak Makmun pun sama. Di balik sosoknya yang penuh kasih sayang, Pak Makmun mempunyai kisah hidup yang pilu. Ia menderita penyakit Kusta yang sudah diderita selama puluhan tahun. Karena penyakitnya tersebut, ia kehilangan beberapa jari tangan dan kakinya.

Tak hanya itu, istrinya pun mengalami kelumpuhan karena stroke sejak 4 tahun lalu. Di sela-sela mencari nafkah sebagai tukang sapu jalan, Pak Makmun juga mengurusi kebutuhan istri dan rumah tangga seperti mencuci, memasak, mengepel dan lain-lain.
Begitu juga dengan Kakek Dwi yang bekerja di jalanan sebagai badut penghibur berhati mulia. Sudah 10 kucing jalanan yang ia rawat di rumah bersama sang istri. Di samping menyayangi anabul, ini dilakukan Kakek Dwi untuk mengobati rasa sepi karena belum dikaruniai keturunan selama puluhan tahun menikah.

Setiap kebaikan akan berbuah pahala: menurut Al Qur’an dan hadist
Pertanyaannya, apakah merawat dan bersedekah dengan memberi makan kucing dan perilaku lainnya dapat menjadi pahala dan menambah rezeki?
Dalam sebuah riwayat dikatakan, “Pada setiap sedekah kepada makhluk yang memiliki hati (jantung) yang hidup, akan dapatkan pahala kebaikan. Seorang muslim yang menanam tanaman atau tumbuh-tumbuhan yang kemudian dimakan oleh burung-burung, manusia, atau binatang, maka baginya sebagai sedekah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam hadis lain, Rasulullah pernah ditanya oleh salah seorang sahabat, “Apakah berbuat baik kepada binatang bagi kami ada pahalanya?” Lantas Rasulullah bersabda, “Di dalam setiap apa yang bernyawa ada pahalanya.” (HR. Bukhari & Muslim).
Baca juga: Hari Lupus Sedunia Dan Perjuangan Fitri
Sementara itu pahala sedekah dijelaskan oleh Allah Swt dalam Surah Al-Baqarah ayat 261 yang artinya:
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 261).
Kisah Kakek Dwi, Mbah Ade dan Pak Makmun dengan kucing jalanan layak menjadi inspirasi bagi kita semua. Tak perlu menunggu kaya untuk bersedekah kepada makhluk ciptaan Allah. Mereka percaya bahwa setiap rezeki yang didapatkan juga terdapat rezeki makhluk lain yang perlu sedekahkan demi kebaikan bersama.