#KisahInspiratif: Kebahagiaan yang Dahulu Pak Ogah Si Unyil Tebar, Berbuah Kebaikan Hati Banyak Orang Untuknya di Kala Sakit
Siapa yang tidak mengenal serial anak populer berjudul “Si Unyil?” Lahir di awal tahun 80-an sebagai hasil karya dari Drs.Suyadi atau yang dikenal sebagai Pak Raden. Serial yang menampilkan boneka-boneka tangan dengan mengenakan pakaian yang kental dengan budaya tanah air ini telah melekat di memori banyak masa kecil anak-anak Indonesia. Termasuk karakter Pak Ogah Si Unyil di antaranya.

Tayang pertama kali di TVRI tahun 1981 hingga 1995, Unyil dan kawan-kawan telah menghibur banyak keluarga Indonesia yang saat itu terbilang belum mengenal gawai hingga teknologi canggih lainnya. Berbeda dengan anak-anak masa kini yang sejak cilik pun sudah langsung akrab dengan teknologi.
Ada banyak karakter populer yang lahir dari serial “Si Unyil” mulai dari Unyil itu sendiri, Pak Raden, Melanie, hingga Pak Ogah. Tak lekang oleh waktu, setelah tidak tayang di TVRI, sejumlah televisi swasta sempat kembali menayangkan dengan sentuhan cerita masing-masing. Namun, kepopuleran serial unyil kembali memuncak. Saat tampilan serialnya dikemas dengan lebih kekinian dengan judul “Laptop Si Unyil” yang tayang di Trans7.
Tidak sekadar dongeng belaka, bahkan “Laptop Si Unyil” menjadi serial edukasi anak yang banyak diminati. Ini kembali menghidupkan sejumlah nama-nama pengisi suara di belakang kesuksesan “Si Unyil” di antaranya, sosok Abdul Hamid, yang mengisi suara karakter bernama Pak Ogah.

Namun, itu juga cerita lama. Karena kini, setelah 20 tahun lebih berlalu sejak Bapak Abdul Hamid atau yang kini tetap lebih akrab disapa Pak Ogah mengisi suara untuk serial itu, ia jatuh sakit di usianya yang menginjak 74 tahun.
Cerita sakit komplikasi yang diidap Pak Ogah sekarang
Ya, sejak kurang lebih 1 setengah tahun yang lalu, satu per satu penyakit bersarang di tubuh Pak Ogah. Penyakit komplikasinya meliputi penyumbatan dan penggumpalan di kepala, batu ginjal, batu empedu, darah tinggi, kolestrol hingga maag kronis. Karena itu, Pak Ogah harus menghabiskan usia senjanya dengan sering kali mondar-mandir ke RS. Check-up, rawat inap, dan lainnya.

Hingga, 6 bulan belakangan, kabar kondisi Pak Ogah yang semakin memburuk, kembali menyebar. Terakhir, Pak Ogah sempat terkena tipes, namun enggan dirawat di RS. Kini, Pak Ogah hanya rawat jalan di rumah. Dalam kondisi yang tidak seperti dulu. Pak Ogah sudah tidak bisa nyambung saat diajak berbicara.
Ia lebih sering melantur mengatakan banyak hal yang seringnya, orang-orang di sekitarnya pun kurang mengerti. Beruntung, sang istri, Yuyun Widayanti, terus berada di sampingnya menemani. Meskipun cara berkomunikasinya juga sudah berbeda. Tetapi, sudah cukup jelas jika Pak Ogah tidak bisa melalui hari-harinya tanpa ada sosok istrinya.

Seperti kembali ke usia kanak-kanak. Tingkah laku Pak Ogah pun menjadi lebih manja. Terutama untuk makan dan minum. Inginnya makan jenis hingga merek makanan tertentu. Fried Chicken dengan merk sama yang harganya tidak murah, kue dengan hanya satu merek sama, hingga minuman soda merek tertentu yang selalu ditanya ada atau tidak, tetapi saat ada tak diminum sama sekali.
Tidak boleh tidak, sekalinya ingin, harus diwujudkan. Karena kalau tidak, Pak Ogah akan mengamuk. Membuat istri, anak-anak, dan cucu-cucunya yang bergantian datang mengunjungi kebingungan. Nyatanya, meski biaya rumah sakit sudah banyak dibantu BPJS hingga orang-orang baik yang menyayangi Pak Ogah, namun kini biaya untuk makannya yang menjadi lebih mahal.
Terlebih jika Pak Ogah tidak makan apa yang diinginkannya, makanan lain seperti bubur, nasi dan lainnya hanya akan masuk tak lebih dari dua suap dalam satu hari. Namun, mau bagaimana lagi. Selama ini Pak Ogah-lah yang menjadi tulang punggung keluarga. Karena itu, setelah ia jatuh sakit, tak ada lagi yang memberi istrinya nafkah.

Meskipun banyak yang memberi makan, hingga sembako untuk bertahan hidup. Namun, melihat kondisi Pak Ogah yang tak bisa ditinggalkan, uang yang datang banyak habis untuk perawatan pendampingan Pak Ogah juga untuk beli vitamin yang habiskan Rp1,5 juta sekali beli, untuk yang ini tidak bisa dibantu BPJS.
Karena itu, saat Pak Ogah minta fried chicken kesukaannya, keluarga Pak Ogah yang tidak mampu membelikan sering kali terpaksa mengatakan tokonya tutup.
Sakitnya Pak Ogah menjadi kesedihan banyak orang yang dahulu terhibur oleh karakternya di “Si Unyil”
“Cepek dulu dong!”, jargon satu ini dari karakter Pak Ogah memang tak bisa dilupakan. Meskipun karakternya digambarkan pemalas, hingga diberi nama “Ogah” atau yang artinya “Tidak Mau”. Namun, sosoknya secara tidak langsung telah menghibur banyak orang. Sekaligus menginspirasi. Di tengah sakitnya, ada banyak tangan-tangan baik yang ingin berusaha membantu kesembuhan Pak Ogah, bahkan meskipun mereka juga berasal dari keluarga yang tidak berkecukupan.

Dari cerita Bu Yuyun, paling teringat ada sejumlah mahasiswa yang menelpon ke rumah Pak Ogah. Nangis-nangis, sedih karena kondisi Pak Ogah. Katanya, “Dahulu, padahal Pak Ogah yang sering menghibur keluarga kami. Tapi sekarang seperti ini,” mereka mengatakan ingin membantu, namun hanya bisa beri sedikit uang.
Meskipun Pak Ogah saat ini mungkin sudah lupa jika dahulu ia telah berhasil memberikan banyak kebahagiaan kepada banyak keluarga Indonesia, namun dampak kebahagiaan yang telah disebarkannya dahululah yang ternyata kini membuat Pak Ogah dan keluarga masih tetap bisa bertahan.
Di tengah ketidakpastian tak ada lagi yang menafkahi, rezeki yang sudah Allah SWT atur Allah titipkan pada orang-orang baik yang terus berterimakasih pada Pak Ogah yang dahulu menemani masa kecil mereka. Tidak terkecuali dari para Sahabat #GemarBeramal yang telah berhasil mengumpulkan uang donasi untuk Pak Ogah hingga capai Rp122.312.009 melalui campaign ini Psikis Tidak Stabil, Keluarga Pak Ogah Kini Tak Ada yang Menafkahi!
Tim Beramal Jariyah sendiri sudah secara langsung menjenguk sekaligus menyerahkan bantuan pertama berupa uang tunai dan sembako. Ke rumah Pak Ogah yang terletak di Jati Asih, Bekasi.


Yuk, kita terus doakan kesembuhan Pak Ogah beserta keluarganya. Semoga semua kebaikan yang Sahabat #GemarBeramal berikan, juga menjadi berkah untuk Sahabat, ya.