Blog Beramal Jariyah | Ulasan Lengkap Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah

Kumpulan artikel informatif dengan gaya bahasa modern yang mengulas berita islami mengenai Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah, baca hanya di Blog Beramal Jariyah

Dampak

Hanifa, Bayi dengan Kulit Melepuh Akibat Penyakit Langka — Kini Beratnya Turun Jadi 4 Kg

Hanifa Nur Khadijah, bayi berusia 1 tahun 4 bulan, kini hanya memiliki berat 4 kilogram. Padahal sebelumnya, berat badannya normal—sekitar 10 kilogram. Kini kulitnya mengelupas, melepuh, dan bersisik seperti luka bakar. Setiap hari ia menangis, menahan rasa sakit yang terus menghujam tubuh mungilnya.

Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS)

Hanifa didiagnosis menderita penyakit kulit langka bernama Staphylococcal Scalded Skin Syndrome (SSSS). Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus Aureus, yang menyerang lapisan kulit hingga tampak seperti terbakar parah.

Saat Hanifa baru berusia dua minggu, tangisnya tidak berhenti. Nafasnya sesak, dan lepuhan kecil mulai muncul di kulitnya. Awalnya hanya sedikit, tapi perlahan menyebar ke seluruh tubuh.

Orang tuanya segera membawanya ke puskesmas, lalu dirujuk ke RSUD. Karena kondisinya terus memburuk, Hanifa akhirnya dirawat di RSUP Hasan Sadikin, Bandung.

Dokter menjelaskan bahwa penyakit ini tidak menular secara langsung, namun tetap membutuhkan pengobatan khusus dan intensif untuk mencegah risiko serius.

Bertahan di Tengah Keterbatasan Ekonomi

Ayah Hanifa bekerja sebagai buruh harian di luar kota dengan penghasilan sekitar Rp50.000 per hari. Sementara sang ibu sepenuhnya mendampingi Hanifa yang membutuhkan perawatan penuh waktu.

Demi kesembuhan putri kecil mereka, kedua orang tua Hanifa berusaha semampu mungkin untuk membiayai pengobatan. Namun, kondisi ekonomi yang serba terbatas membuat mereka hanya mampu memberikan perawatan seadanya.

Kini, Hanifa dirawat menggunakan air embun dari daun sirsak yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan alami. Luka-lukanya dibalut dengan kain bekas karena mereka tidak sanggup membeli perban medis. Obat-obatan yang digunakan pun sebatas yang tersedia dan terjangkau di warung atau apotek murah.

Butuh Bantuan untuk Perawatan Medis dan Gizi

Kondisi Hanifa sangat memprihatinkan. Ia membutuhkan salep khusus, rawat inap intensif, serta asupan gizi yang cukup agar berat badannya kembali naik. Tapi semua itu tidak bisa mereka penuhi tanpa bantuan.

Dokter memperkirakan biaya pengobatan Hanifa bisa mencapai ratusan juta rupiah, termasuk untuk salep, obat, rawat inap, pemulihan gizi, dan pengawasan medis jangka panjang. Sayangnya, sebagian orang mulai menjauh karena takut melihat kondisi kulit Hanifa. Padahal penyakit ini tidak menular lewat sentuhan biasa. Stigma ini membuat keluarga Hanifa merasa makin terasing, padahal mereka sangat membutuhkan dukungan moral dan sosial dari orang sekitar.

Hanifa masih sangat kecil. Ia belum mengerti kenapa tubuhnya terasa begitu sakit. Tapi kita bisa membantunya. Kita bisa meringankan penderitaan Hanifa dengan ikut ambil bagian dalam perjuangan keluarganya.