Kisah senja Mak Tati, berharap sesuap nasi dari jual bungkus gorengan
Apa yang Sahabat pikirkan ketika seseorang diberi umur panjang hingga berusia 87 tahun. Hidup bahagia bersama suami, anak, dan cucu tercinta? Tidak perlu bekerja lagi dan hanya tinggal beristirahat menikmati perjuangan semasa muda? Semua cerita itu jauh dari kisah hidup sosok lansia berusia 87 tahun bernama Mak Tati. Namun, meski keriput yang menyelimuti kulitnya sudah tampak jelas. Tubuhnya pun begitu ringkih.
Sisa tenaga yang ada, masih harus digunakannya untuk mengisi perut keroncongannya. Untuk bisa bertahan hidup sehari-hari. Beliau tidak ingin bergantung pada belas kasihan. Meski hidup sebatang kara dan tak ada keluarga lagi disampingnya. Mak Tati masih ingin tetap berjuang sendiri untuk masa senjanya yang sepi.
Allah SWT memberi berkah panjang usia padanya, namun tidak untuk almarhum sang suami. Alhasil, di masa senjanya, di dalam rumah sempit yang sudah reyot dimakan usia, di salah satu gang sempit di Kota Bandung. Mak Tati memanfaatkan keahlian melipat-lipat kertas menjadi bungkus gorengan untuk bisa makan. Bungkus-bungkus gorengan ini dijualnya per lembarnya Rp50 saja! Dalam sehari paling banyak beliau bisa buat sampai 100 lembar.
100 lembar kertas bungkus gorengan yang kalau pun terjual semuanya pun hanya dapat Rp5.000 saja. Rp5.000 untuk dapat beras 1 liter pun tak bisa. Bisa dipastikan hanya cukup untuk beli satu bungkus nasi di warteg tanpa lauk-pauk.
Baca juga: Cerita Mbah Suna (70th), Ibu Tangguh Yang Berusaha Hidupi Anak ODGJ Dari Buah Pinang
“Mak sebenarnya sudah nggak kuat, paling hanya bisa membuat 100 bungkus gorengan juga sudah alhamdulillah. Lumayan buat Mak beli nasi, yang penting bisa mengganjal perut,” ungkap Mak Tati sambil melipat-lipat kertas bungkus gorengan.
Galang dana untuk Mak Tati di beramaljariyah.org
Untuk memperbaiki masa senja Mak Tati, penggalangan dana untuk beliau bisa mendapatkan kehidupan masa tua yang lebih baik pun dilakukan di beramaljariyah.org. Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari dua bulan, dana terkumpul untuknya bisa mencapai kurang lebih Rp70.000.000 . Hingga kini, bahkan masih banyak orang baik yang ingin berbagi untuk karena kisah inspiratifnya yang tetap tidak menyerah meski usia boleh jadi sudah hampir 1 abad.
Renovasi rumah dan Warung untuk Mak Tati
Alhamdulillah, kebaikan donatur Sahabat #GemarBeramal sudah disampaikan pada akhir Oktober 2022 lalu untuk Mak Tati dalam penyaluran langsung ke rumahnya. Donasi disalurkan dengan berupa renovasi rumah, uang tunai, paket sembako, serta modal usaha warung untuk Mak Tati. Mak Tati senang dan terharu saat menerima. Beliau mengatakan sekarang kalau tidur tidak akan kehujanan lagi karena rumahnya sudah diperbaiki.
Kini, cerita senja Mak Tati yang sepi sudah lebih berwarna, berkat kebaikan beramal dari Sahabat #GemarBeramal. Insya Allah, harapan hidup untuk masa depan Mak Tati akan lebih terjamin. Mak Tati, hanyalah satu dari banyaknya lansia kurang mampu yang hidup sebatang kara dan masih harus bekerja demi bisa makan sesuap nasi. Sahabat, bisa lanjutkan cerita kebaikan Beramal ini dengan tebar lebih banyak kebaikan ke lansia membutuhkan lainnya di beramaljariyah.org.
Baca juga: Hadiah Motor Untuk Perjuangan Senja Mbah Sumardi Menafkahi Cucu Berkebutuhan Khusus
