Penyakit gagal ginjal akut bisa menyasar berbagai usia, tidak terkecuali anak-anak. Beragam pm itulah yang ditemui di beramaljariyah.org dalam beberapa tahun ini. Gagal ginjal akut pada anak, membuat anak-anak tersebut tak jarang harus menghabiskan masa kecil mereka banyak di rumah sakit. Bahkan, sudah harus terbiasa dengan jarum-jarum suntik.
Lalu, bagaimana gejala gagal ginjal akut pada anak ini? Melalui artikel ini mari kita bahas seputar penyalit gagal ginjal akut, khususnya pada anak-anak. Karena daripada mengobati, mencegah jelas lebih baik. Jadi, sebelum ada sesuatu kurang mengenakan yang mengganggu kesehatan anak Sahabat, yuk simak dahulu pembahasan di artikel ini.

Memahami kondisi gagal ginjal akut
Penyakit gagal ginjal akut yang dalam Bahasa Inggris memiliki singkatan CKD (Chronic Kidney Disease) pengertiannya mengacu pada kondisi saat ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik. Ginjal, seharusnya menjalankan fungsinya sebagai salah satu organ tubuh manusia, di antaranya meliputi:
- Membersihkan darah anak dari hal-hal buruk yang masuk ke dalam tubuh, seperti racun dan zat-zat kimia berbahaya, dan sebagainya.
- Menjaga vitamin dan mineral yang ada di tubuh anak bekerja baik untuk membantu pertumbuhan tulang dan perkembangannya.
- Melepas hormon dan vitamin yang mengatur tingkat sel darah merah yang diproduksi tubuh, yang akan membantu mengontrol tekanan darah, juga mengatur jumlah nutrisi tertentu seperti kalsium dan kalium.
Baca juga: Hari Anak Nasional 2022: Kesehatan Anak Masih Menjadi Isu Yang Harus Kita Hadapi Bersama
Komplikasi pada gagal ginjal akut
Gagal ginjal pada orang dewasa lebih mudah ditemui, misalnya pada pasien diabetes. Sebaliknya, gagal ginjal pada anak kasusnya sebenarnya masih termasuk jarang di beberapa negara. Ketika sudah berada di tahap gagal ginjal akut, beberapa komplikasi bisa terjadi mengikutinya, seperti:
- Tekanan darah tinggi
- Anemia
- Tulang yang lemah
- Malnutrisi atau kekurangan gizi
- Pertumbuhan gagal
- Kerusakan saraf
Melihat jenis komplikasi di atas, maka dapat diketahui beberapa di antaranya sebenarnya bisa disembuhkan. Karena itu, deteksi dini adanya masalah pada ginjal ini akan lebih baik dilakukan. Sehingga sakit gagal ginjal akut lebih mudah dihindari.
Gejala gagal ginjal akut
Untuk bisa mendeteksi seorang terkena gagal ginjal atau tidak, sebenarnya agak sulit. Karena, sebenarnya tidak ada gejala spesifik yang menunjukkannya. Gejalanya pada setiap penderita bisa berbeda-beda dan lebih membingungkannya lagi, tanda-tandanya sering kali seperti tidak ada hubungan apa-apa dengan ginjal itu sendiri. Namun, beberapa di antaranya yang bisa kamu ketahui, meliputi:
- Kelelahan
- Sulit konsentrasi
- Sulit tidur, sindrom kaki gelisah
- Perasaan tidak merasa sehat
- Demam
- Kehilangan selera makan
Pada saat ini, anak-anak biasanya juga tidak akan merasakan sakit. Sampai ditemukannya ada infeksi di ginjal tersebut atau organ lainnya.
Test fungsi ginjal pada anak

Ada beberapa cara yang biasanya dilakukan untuk mengetes fungsi ginjal pada anak. Dua cara utamanya adalah dengan mengukur tingkat kreatinin dan laju filtrasi glomerulus (GFR).
- Kreatinin, ketika tingkat kreatinin menunjukkan alami peningkatan, artinya ada penurunan fungsi ginjal. Karena kreatinin ini dapat diartikan merupakan produk limbah yang diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang konstan (tergantung pada massa otot) setiap hari. Untuk melakukan tes kreatinin biasanya melalui tes darah.
- Glomerular filtration rate, ini adalah tes yang berkaitan dengan efisiensi fungsi ginjal dalam menyaring darahmu.
Baca juga: 6 Fakta Kanker Pembuluh Darah, Langka Namun Agresif?
Selain kedua pemeriksaan di atas, fungsi ginjal bisa juga dites menggunakan cara tes darah lain seperti memeriksa kadar koleterol dan jumlah tingkat protein darah atau yang disebut juga albumin. Selain serangkaian tes di atas, dokter juga biasanya akan melihat terlebih dahulu bagaimana gejala yang ditunjukkan anak dan bagaimana perasaan anak tersebut. Jika anak masih merasa sehat untuk beraktivitas normal hingga pergi ke sekolah, artinya masih belum waktunya anak menerima tes lanjutan hingga melakukan cuci darah atau transplantasi ginjal.

Kembali lagi, mengingat gejala sakit pada anak yang memiliki gagal ginjal sering kali sulit dideteksi dan dianggap sakit lain yang lebih biasa. Inilah yang menyebabkan, ketika anak dibawa ke RS, saat diperiksa kondisinya sudah gagal ginjal akut. Sementara itu beberapa orang dari keluarga kurang mampu, bahkan hanya merawat anaknya seadanya karena tidak biaya.
Hingga justru malah memperburuk kondisi anak. Jangan sampai kasus anak terkena gagal ginjal akut semakin banyak. Atau kamu bisa dukung pengobatan anak dari keluarga kurang mampu yang memiliki kondisi penurunan ginjal ini melalui donasi terbaik pada sejumlah program kami dengan pm gagal ginjal anak tersebut. Seperti cerita Riza (3th) yang perutnya membesar dan matanya menguning akibat gagal ginjal akut. Kamu bisa tolong Riza di sini beramaljariyah.org.
Baca juga: 7 Gejala Leukemia Pada Anak, Lebih Baik Jika Dideteksi Lebih Dini