Penyakit meningitis merupakan salah satu jenis penyakit menyerang otak yang cukup berbahaya. Jika tidak dideteksi secara diri, tidak mendapatkan penanganan yang sesuai dan maksimal, meningitis bisa bertambah parah. Sebaliknya, dalam banyak kasus ketika meningitis bisa dideteksi dini dan ditangani dengan tepat banyak juga yang bisa sembuh dan beraktivitas kembali dengan normal.
Dewasa ini seperti yang ditemui pada beberapa penerima manfaat di Beramal Jariyah, meningitis juga menyerang anak-anak secara tidak terduga. Proses penyembuhannya pun tidak mudah dan butuh waktu lama. Untuk mewaspadainya, ciri-ciri meningitis pada anak perlu dideteksi dengan lebih cepat. Sebelumnya, simak dahulu pembahasan mengenai meningitis yang menyerang anak-anak.

Apa itu meningitis?
Meningitis adalah penyakit yang menyebabkan pembengkakan (peradangan) pada selaput tipis yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Membran ini disebutnya meningen.
Penyebab meningitis pada anak-anak
Penyakit meningitis adalah paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus ke dalam cairan tulang belakang serebral (CSF). CSF ini merupakan cairan yang memiliki fungsi untuk melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Selain itu, penyebab meningitis lainnya bisa terjadi karena ada jamur dan parasit. Untuk kasus ini lebih sering terjadi pada anak-anak yang memiliki daya tahan tubuh yang lemah.
Baca juga: 7 Gejala Leukemia Pada Anak, Lebih Baik Jika Dideteksi Lebih Dini
Perbedaan penyebab meningitis berakibat pada tingkat keparahan yang berbeda. Untuk meningitis yang disebabkan oleh virus, biasanya lebih umum dan lebih mudah untuk disembuhkan. Sementara, untuk meningitis yang disebabkan oleh bakteri akibatnya bisa lebih parah, bahkan menyebabkan komplikasi jangka panjang hingga kematian.
Jenis virus yang bisa sebabkan meningitis antara lain seperti poliovirus, virus mumps (paramyxovirus), virus flu, dan virus West Nile. Adapun bakteri penyebab meningitis ini antara lain streptokokus grup B, E. coli, Haemophilus influenzae tipe b (Hib), dan bakteri strep yang menyebabkan pneumonia. Bakteri sifilis, TBC, dan penyakit Lyme juga disebut bisa jadi penyebab seseorang terkena meningitis.

Penyebaran virus, bakteri, dan jamur penyebab meningitis ini biasa tumbuh pada saluran pernapasan seseorang. Dalam prosesnya, ciri-ciri meningitis pada anak ini mungkin tidak akan menunjukkan gejala apapun. Namun, dapat membawa organisme tersebut di hidung dan tenggorokannya. Mereka mungkin disebarkan oleh:
- Berkontak dengan seseorang yang membawa infeksi.
- Menyentuh benda-benda yang terinfeksi seperti gagang pintu, permukaan keras, atau mainan, kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata.
- Tetesan dari bersin atau percakapan dekat
Setelah proses penyebaran ini, infeksi akan terjadi pada saluran pernapasan. Ciri-ciri meningitis pada anak pertama-tama bisa sebabkan pilek, infeksi sinus, atau infeksi telinga. Selanjutnya bisa masuk ke aliran darah dan mencapai otak serta sumsum tulang belakang.
Anak-anak seperti apa yang berisiko terkena meningitis?
Seorang anak dapat lebih berisiko terkena meningitis, apabila anak tersebut mengalami infeksi yang disebabkan oleh sejumlah virus, bakteri, atau jamur. Seperti yang sudah disebutkan di atas, anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah akan lebih berisiko terkena meningitis.
Bagaimana gejala meningitis pada anak-anak?
Ciri-ciri meningitis pada anak untuk gejalanya dapat berbeda-beda tergantung dari apa yang menjadi penyebab infeksinya. Gejala awalnya bisa terlihat sangat umum seperti pilek, diare, kemudian muntah. Gejala-gejala ini bisa muncul secara tiba-tiba. Atau mungkin baru akan berkembang selama beberapa hari.
Baca juga: Apa Itu Cerebral Palsy Pada Anak? Ketahui Gejalanya Sejak Dini!
Ciri-ciri meningitis pada anak bayi:
- Sifatnya menjadi lebih cepat marah
- Demam
- Tidur lebih lama daripada biasanya
- Pola makan yang buruk
- Menangis yang tidak bisa ditenangkan
- Tangisan bernada tinggi
- Melengkung ke belakang
- Bintik-bintik lunak yang menonjol di kepala (fontanel)
- Temperamen yang berubah
- Ruam bercak ungu-merah
- Kejang
- Muntah
Ciri-ciri meningitis pada anak berusia 1>:
- Sakit leher
- Sakit punggung
- Sakit kepala
- Kantuk
- Kebingungan
- Sifat lekas marah
- Demam
- Menolak makan
- Penurunan tingkat kesadaran
- Kejang
- Mata sensitive terhadap cahaya (fotofobia)
- Mual dan muntah
- Leher kaku
- Ruah berwarna ungu-merah
Itulah beberapa hal yang bisa dipahami mengenai meningitis pada anak. Perlu dicatat, pengetahuan di atas bukanlah untuk melakukan self-diagnosed. Karena, meskipun ciri-ciri meningitis pada anak muncul seperti di atas. Diagnosis pastinya hanya bisa dilakukan oleh dokter ahli. Untuk pencegahan meningitis sendiri, biasanya ada vaksin khusus yang disarankan. Selain itu cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan rajin mencuci tangan. Serta menjaga jarak dengan orang yang sedang sakit.
Yuk, bantu anak-anak yang sedang berjuang dengan penyakit meningitis. Salah satunya, ada Raysha (3th). Sudah 9 bulan lamanya Raysha terbaring dengan banyak selang ddi tubuhnya tanpa bisa bergerak. Pernah kritis, kini Raysha terpaksa dirawat seadanya di rumah orang tuanya yang berasal dari keluarga kurang mampu. Jika terus dibiarkan, kesempatan Raysha bisa tetap bertahan mungkin tidak bisa datang untuk kedua kalinya. Bantu Raysha di sini à beramaljariyah.org/bantu-raysha.
Baca juga: Penyebab Epilepsi Pada Anak Dan Beberapa Jenisnya Yang Perlu Dikenali