Blog Beramal Jariyah | Ulasan Lengkap Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah

Kumpulan artikel informatif dengan gaya bahasa modern yang mengulas berita islami mengenai Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah, baca hanya di Blog Beramal Jariyah

Keutamaan Zakat untuk hidup lebih berkah
Infaq Wakaf Zakat

7 Keutamaan Zakat Untuk Hidup Lebih Berkah

Salah satu keutamaan zakat yang dirasakan oleh setiap muslim adalah kebahagiaan hidup karena keberkahan dari harta yang di dapatnya. Islam mengajarkan berbagai macam cara untuk mendekatkan diri kepada Allah swt, salah satunya dengan berzakat, agar kita senantiasa mendapat rahmat dan berkahnya untuk hidup di dunia hingga akhirat kelak.

Salah satu caranya adalah mengamalkan zakat, sebagai salah satu kewajiban seorang muslim, karena zakat termasuk ke dalam rukun islam. Maka siapapun yang tidak melaksanakan zakat, maka ia pun dapat dikatakan tidak menjalankan hidup sebagai seorang muslim.

Keutamaan Zakat bagi Muslim

Zakat secara istilah adalah sebagian harta yang dikeluarkan apabila telah mencapai batas (nisab) yang sesuai dengan aturan agama islam selama satu periode (haul), dan diberikan kepada 8 golongan penerimanya (asnaf). Cara untuk menghitung batas dan periode dapat dilihat disini.

Lalu, secara bahasa Zakat diambil dari bahasa arab  الز كا ة yang memiliki makna Ath-Thaharah  berarti “Suci” yang tidak hanya bersih dari luar, tetapi juga suci dan halal dari dalam. Dari pengertian tersebut saja sudah dapat diambil satu keutaman, bahwa zakat membersihkan harta yang kita miliki.

Terdapat 7 keutamaan zakat lainnya sebagai ikhtiar langkah seorang muslim mendapatkan keberkahan hidup baik di dunia hingga akhirat kelak.

1. Mensucikan diri manusia dari sifat kikir, pelit, rakus dan tamak

Salah satu cara agar hati ini terhindar dari sifat-sifat seperti kikir, pelit, rakus dan tamak adalah dengan serin memberi. Seperti mengeluarkan zakat ataupun infaq. Menginfakkan sebagian harta untuk dirinya, apalagi kepada orang lain. Semakin jauhlah hati dari sifat tercela itu.

Ada do’a yang bisa diamalkan agar terhindar dari sifat-sifat tersebut, yaitu:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal hazan, wa a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali, wa a’udzubika minal jubni wal bukhli, wa a’udzubika min gholabatid dayni wa qohrir rijaal

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kesusahan dan kedukaan, aku berlindung kepada-Mu dari lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari takut (miskin) dan kikir, aku berlindung kepada-Mu dari banyaknya utang dan paksaan orang-orang.

2. Membantu orang miskin, kekurangan, kesialan dan terampas hak-haknya

Ketika dana-dana zakat terkumpul, lalu dikelola oleh badan amil zakat yang bertugas untuk menyalurkan kepada penerima yang berhak atau biasa disebut dengan 8 asnaf, dengan begitu, mereka yang miskin dan serba kekurangan akan mampu untuk bertahan hidup, 8 golongan tersebut adalah:

  • Fakir ialah orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-orang ini tak memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.
  • Miskin
    Ialah orang-orang yang memiliki harta namun juga sangat sedikit. Penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan, minum dan tak lebih dari itu.
  • Amil
    Mereka adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat hingga menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan.
  • Mu’allaf
    Orang yang  baru masuk Islam atau mu’allaf juga menjadi golongan yang berhak menerima zakat. Ini bertujuan agar orang-orang semakin mantap meyakini Islam sebagai agamanya, Allah sebagai tuhan dan Muhammad sebagai rasulNya.
  • Riqab / Memerdekakan Budak
    Di zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya. Inilah, zakat digunakan untuk membayar atau menebus para budak agar mereka dimerdekakan. Orang-orang yang memerdekakan budak juga berhak menerima zakat.
  • Gharim (Orang yang Memiliki Hutang)
    Gharim merupakan orang yang memiliki hutang. Orang yang memiliki hutang berhak menerima zakat. Namun, orang-orang yang berhutang untuk kepentingan maksiat seperti judi dan berhutang demi memulai bisnis lalu bangkrut, hak mereka untuk mendapat zakat akan gugur.
  • Fi Sabilillah
    Yang dimaksud dengan sabilillah adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan di jalan Allah. Misal, pengembang pendidikan, dakwah, kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan masih banyak lagi.
  • Ibnu Sabil
    Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di tanah perantauan.

3. Menegakkan kemaslahatan umum sebagai pondasi kebahagiaan umat

Fasilitas Publik dari Dana Zakat (Sumber: Pexels)

Dari penyaluran zakat kepada 8 asnaf tadi, itu berarti kita semua memiliki peran untuk memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat umum. Masalah-masalah yang ada di masyarakat pun dapat terselesaikan dengan memanfaatkan dana zakat.Sehingga hal tersebut dapat membentuk suatu pondasi untuk kebahagiaan umat sebagai salah satu keutamaan zakat.

4. Membatasi penumpukkan kekayaan agar tidak beredar di lingkungan orang-orang kaya saja

Sumber: Pexels

Dengan dikeluarkannya dana zakat dari masyarakat, maka hal ini pun akan memiliki pengaruh baik terhadap perkembangan ekonomi suatu negara. Tidak ada ketimpangan ekonomi antara si kaya dan si miskin. Kekayaan tidak hanya beredar di lingkungan itu-itu saja, atau diantara orang-orang kaya saja. Tetapi dapat pula dirasakan dan dimanfaatkan oleh yang lainnya secara adil.

5. Membersihkan kotoran di hati kita agar tidak diperbudak oleh harta

Zakat agar keluarga lebih bahagia penuh keberkahan (Sumber: Pexels)
Zakat agar keluarga lebih bahagia penuh keberkahan (Sumber: Pexels)

Jika kita terus menghitung harta yang dimiliki, padahal yang ada pun belum digunakan, bahkan bisa jadi sebenarnya cukup hingga 2 tahun ke depan. Padahal, kata Rasulullah SAW:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا

Barangsiapa yang melewati harinya dengan perasaan aman dalam rumahnya, sehat badannya, dan memiliki makanan untuk hari itu, maka seakan-akan ia telah memiliki dunia seisinya.” (HR. Tirmidzi;Al-Albani menghasankan hadist ini)

Kita sudah disebut orang kaya jika sudah bisa makan hari itu, apalagi jika sudah punya harta yang bisa memberi makan kita hingga satu bulan bahkan satu tahun ke depan!

Namun ternyata, seringkali harta kekayaan itu tidak ‘dinikmati’ dengan baik, bahkan untuk dirinya sendiri pun pelit. Saat sakit, bukannya tubuh ini diberikan dengan obat dan asupan terbaik, tetapi hanya dibiarkan saja padahal ada banyak harta yang dimilikinya.

Adapula orang yang diperbudak oleh hartanya, baginya harta adalah segalanya. Harta banyak tetapi karena tidak ada keberkahan di dalamnya, maka ujian yang datang pun banyak, dari mulai sering sakit, keretakan keluarga dan lainnya.

Berbeda dengan orang yang mengeluarkan zakat dari hartanya, ada keutamaan zakat yang dirasakannya. InsyaAllah Allah swt akan menjaga dia dari sikap berlebihan terhadap harta. Allah swt akan mencukupi kebutuhan dirinya, dan akan selalu merasa tenang. Karena, ada keberkahan di dalamnya. Dia akan berpikir bahwa harta ini bukanlah hal yang paling penting dalam hidup.

Bukan dia yang bergantung pada harta, tetapi harta yang mengikuti irama hidupnya.

6. Mengembangkan harta dengan dengan manfaat bertambah sebagai keutamaan zakat terbaik

"<yoastmark

Keutamaan zakat lainnya adalah hartanya bertambah, manfaatnya pun bertambah. Bukan hanya manfaat untuk diri, tetapi untuk istri, anak, keluarga, saudara, hingga tetangga.

Seperti kisahnya Utsman bin Affan r.a, ia membeli aset berupa sumur dan kebun. Lalu, ia sedekahkan air sumur dan hasil kebunnya kepada masyarakat Madinah yang saat itu sangat membutuhkannya. Bahkan, manfaat itu masih bisa dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk hotel yang hasilnya langsung disedekahkan melalui rekening a.n Utsman bin Affan yang dikelola oleh pemerintah Arab Saudi, padahal Utsman bin Affan sudah meninggal 15 abad yang lalu.

Hartanya bertambah, manfaat dari hartanya pun bertambah semakin banyak.

Bagi Utsman bin Affan r.a, harta bukanlah sumber kebahagiaannya. Saat bisa berzakat dari harta yang didapat, shalat tahajud sampai dengan khatam, saat ia membaca Al-Qur’an, dan saat ia memiliki aset baru yang di dalamnya terdapat manfaat adalah sumber kebahagiaannya.

7. Mendapat balasan paling minimal 10 kali lipat

Siapapun yang telah mengeluarkan zakat, maka akan ada balasan paling minimal 10 kali lipat untuknya. Bukan hanya pahala untuk akhirat, namun juga dari nilai yang telah ia keluarkan.

Hal ini seperti yang tercantum dalam Q.S Al-An’am ayat 160:

مَن جَآءَ بِٱلْحَسَنَةِ فَلَهُۥ عَشْرُ أَمْثَالِهَا ۖ وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَلَا يُجْزَىٰٓ إِلَّا مِثْلَهَا وَهُمْ لَا يُظْلَمُونَ

“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; barangsiapa yang berbuat jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).”

(Q.S. Al-An’am: 160)

Siapapun yang mengerjakan 1 kebaikan dan memiliki nilai hasanah karena melakukannya karena Allah Ta’ala, maka kebaikan itu menjadi sebuah amal shalih, dan amal shalih tersebut memiliki nilai 10 kebaikan.

7 keutamaan itu barulah beberapa dari banyaknya manfaat zakat. zakat. Sehingga, jangan pernah ragu dan takut untuk kehabisan harta jika kita menyisihkan sebagian harta kita ya. InsyaAllah, dengan berzakat maka harta pun akan bertambah dan hidup pun dipenuhi keberkahan baik di dunia hingga akhirat kelak.

Apalagi saat ini melaksanakan zakat sudah lebih mudah melalui online, salah satunya melalui Beramal Jariyah yang bekerjasama dengan berbagai LAZNAS terpercaya di Indonesia.

Yuk, segera sisihkan sebagian hartamu untuk mereka yang berhak!