Blog Beramal Jariyah | Ulasan Lengkap Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah

Kumpulan artikel informatif dengan gaya bahasa modern yang mengulas berita islami mengenai Zakat, Infaq, Wakaf, dan Sedekah, baca hanya di Blog Beramal Jariyah

Fakta Al-quran braille
Artikel Infaq

5 Fakta Al-Quran Braille yang Harus Kamu Tahu! Mesin Tertua Masih Tersimpan Rapi!

Menjadi tuna netra, tidak menjadikan seorang muslim lepas tanggung jawab dari kewajiban mempelajari, membaca dan mengamalkan kitab Al-Qur’an. Itulah mengapa ada yang disebut dengan Al-Qur’an Braille. Pengertian Al-Qur’an Braille sendiri dari situs Lajnah Kementerian Agama RI, merupakan salah satu varian Mushaf Standar Indonesia yang ditulis menggunakan simbol huruf braille untuk diperuntukkan kepada mereka para insan tunanetra.

Fakta Al-Quran Braille
(Sumber foto: Penyaluran Beramal Jariyah)

Namun, belum semua penyandang tunanetra bisa membaca huruf braille, khususnya Al-Qur’an braille. Sebagian mungkin masih ada yang beranggapan sulit. Tetapi juga kemuian ditambah lagi dengan harganya yang terbilang mahal. Jauh dari harga Al-Qur’an biasa yang dengan Rp60.000 saja sudah dapat dengan cover yang terbaik.

1 set Al-Qur’an braille berkisar pada harga Rp2 jutaan! Itu sebabnya, sebagian dari tunanetra di Indonesia, terutama yang bukan tinggal di kota. Jarang yang bisa memiliki Al-Qur’an Braille secara pribadi. Biasanya mereka harus meminjam ke masjid sebagai milik umum. Fakta Al-Quran Braille satu ini tidak disangka juga, ya. Nah, di bawah ini sudah kami rangkum sejumlah fakta-fakta Al-Qur’an yang istimewa ini

1.) Al-Quran Braille pertama masuk ke Indonesia sekitar tahun 1950-an

Menurut Staf Seksi Program Balai Penerbitan Braille Indonesia (BPBI), Al-Qur’an pertama kali masuk ke Indonesia di tahun 1954. Al-Qur’an braille pertama tersebut merupakan inventaris dari Departemen Sosial (Depsos) yang disumbangkan dari Yordania. Namun, dalam sejarahnya Al-Qur’an tersebut baru bisa dibaca oleh seorang juru ketik braille Depsos Yogyakarta, Supardi Abdi Somad di tahun 1964.

Baca juga: Kisah Inspiratif Influencer Strasysty, Beri Kado Untuk Alm Ayah Bersama Program Al-Qur’an Atas Nama!

Sementara itu menurut sumber lain, Al-Qur’an Braille sebenarnya sudah lama tersimpan di Yayasan Wyata Guna. Namun, karena belum ada yang mengerti cara membacanya Al-Qur’an tersebut disimpan begitu saja untuk waktu yang lama.

2.) 1 jilid biasanya hanya terdiri dari 1 juz saja
Al-Quran Braille
(Sumber foto: Penyaluran Beramal Jariyah)

Fakta Al-Quran Braille yang kedua, yakni  1 jilid buku dari Al-Qur’an Braille, hanya terisi satu juz saja umumnya. Ini karena untuk mengeprint, huruf braille ke dalam kertas khususnya sendiri, tidak bisa dilakukan secara bolak-balik dalam satu kertas. Artinya, hanya bisa mengeprint 1 kertas satu halaman.

3.) Berat 1 set Al-Qur’an braille minimal 12 Kg
Fakta Al-Qur'an Braille
(Sumber foto: Penyaluran Al-Qur’an Braille Beramal Jariyah)

Dikarenakan dalam satu jilid bukunya hanya terdiri dari 1 juz, artinya untuk 30 Juz Al-Qur’an Braille, terdiri dari 30 jilid buku berbeda. Nah, untuk yang 12 kg ini sama dengan 1 set Al-Qur’an braille tanpa terjemahan. Sementara, jika Al-Qur’an Braille bersama terjemahannya, berat 1 set Al-Qur’an Braille ini bisa sampai 25 Kg.

4.) Al-Qur’an Braille tertua di Indonesia ada di tempat percetakan Yayasan Wyata Guna

Sementara itu untuk mesin pencetakan Al-Qur’an Braille tertua di Indonesia dalam sejarahnya diberikan ketika masa pemerintahan Presiden Seokarno. Mesin tersebut adalah hibah dari Yayasan Hellen Keller Internasional. Di masa itu yayasan yang diinisiatori oleh tokoh difabel ternama Hellen Keller tersebut memberikan 6 mesin cetak Al-Qur’an Braille tersebut ke 6 negara dari berbagai benua, salah satunya Indonesia.

Hebatnya, Indonesia masih memiliki mesin cetak tersebut dalam keadaan baik. Tersimpan di tempat percetakan braille Yayasan Penyantun Wyata Guna (YPWG) Kota Bandung. Singkat cerita, pernah ada cucu Hellen Keller yang datang berkunjung untuk melihat kondisi mesin percetakannya. Saat itu ia senang sekali melihat mesin cetak ini masih baik-baik saja.

Baca juga: Memberi Makan Kucing Jalanan Mampu Menambah Rezeki? Begini Menurut Al Qur’an Hadist

Sementara untuk 5 mesin percetakan Al-Qur’an Braille lainnya itu, bangkainya saja tidak tahu ada dimana. Selain Indonesia, di Asia yang menerima mesin ini dari Yayasan Hellen Keller Internasional tersebut hanya India.

5. Masih banyak tunanetra muslim di Indonesia buta huruf Al-Qur’an Braille

Menurut data dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) tahun 2018,  jumlah populasi tunanetra di Indonesia ada sebesar 14% atau sama dengan 4.253.200 jiwa. Di antaranya hanya ada sekitar 30.000 tunanetra yang mengenyam pendidikan di Indonesia. Melalui data tersebut terungkap fakta Al-Qur’an braille dimana jumlah penyandang tunanetra yang buta huruf Al-Qur’an braille  mencapai hampir 95% dari penyandang disabilitas di Indonesia.

Karena itulah, kali ini Beramal Jariyah membuat program Al-Qur’an baru khusus untuk mendukung usaha untuk mengentaskan buta huruf Al-Qur’an braille dari pada tunanetra muslim di Indonesia.

Fakta Al-Qur'an Braille
(Sumber rujukan: Penyaluran Beramal Jariyah)

Bersama Beramal Al-Qur’an Braille, Sahabat tidak hanya bisa menabung pahala jariyah dari sedekah Al-Qur’an, tetapi juga membantu tunanetra paham Al-Qur’an karena paket sedekah ini sekaligus bersama pendampingan dari pengajar tunanetra. 1 kebaikan kecil yang kamu lakukan, ternyata  bisa berkontribusi untuk masa depan Indonesia. Mulai, dari sini beramaljariyah.org/beramalquranbraille.

Baca juga: Sedekah Di Waktu Sulit Apa Keutamannya? Sosok-Sosok Ini Justru Rajin Mengamalkannya