3 Kebiasaan Rasulullah Dalam Menyayangi Kucing Peliharaannya Muezza

Kucing merupakan hewan yang memiliki keutamaan di mata Islam. Di antaranya, rasulullah sendiri mencontohkan betapa ia senang merawat kucing.

Umat muslim sudah banyak mengetahui, bahwa kucing merupakan hewan yang memiliki banyak keutamaan di mata Islam. Di antaranya karena kucing juga merupakan hewan kesayangan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Rasul bahkan dikenal memiliki hewan peliharaan bernama Muezza. Ada banyak kesaksian yang menyebutkan Nabi Muhammad hampir selalu melihat Muezza berada di dekatnya dalam kesehariannya.

Buat kamu para pencinta kucing, agar semakin berkah, bisa dicontoh nih beberapa kebiasaan rasulullah dalam mencintai kucing peliharaannya.

1. Berperilaku lemah lembut kepada kucingnya
Kebiasaan rasulullah dalam menyayangi kucing
(Sumber foto: pexels.com/pixabay)

Ada 1 kisah Rasulullah bersama Muezza yang sudah terkenal. Yakni, momen ketika Muezza jatuh tertidur di jubah rasul. Saat itu rasul berniat untuk mengambil jubah tersebut. Namun, melihat Muezza sedang tertidur lelap di atasnya, bukannya membangunkan atau mengusirnya, Rasulullah justru dengan sabar menggunting bagian jubah yang tidak ditiduri Muezza. Sehingga Muezza tidak terbangun dari tidurnya dan tetap terlelap. Padahal, jubah yang hendak dikenakan rasul itu adalah salah satu jubah paling favoritnya.

2. Suka menunjukkan kasih sayang pada Muezza dengan mengelus lembut kepalanya
kebiasaan rasulullah dalam menyayangi kucing
(Sumber foto: pexels.com/Ihsan Adityawarman)

Rasulullah yang akhirnya meninggalkan Muezza yang masih tidur lelap. Mendapati saat pulang ke rumah, Muezza menghampirinya dan menundukkan kepalanya. Melihat itu, rasul membalas kasih sayang Muezza tersebut dengan mengelus kepalanya sebanyak tiga kali dengan perlahan. Jumlah ganjil dalam mengelus kucing yang menjadi kebiasaan rasulullah dalam menyayangi kucing.

Baca juga: Memberi Makan Kucing Jalanan Mampu Menambah Rezeki? Begini Menurut Al Qur’an Hadist

3. Menggendong Muezza di paha kaki dalam berbagai kesempatan ketika berhadapan dengan tamu yang datang ke rumahnya
kebiasaan rasulullah dalam menyanyangi kucing
(Sumber foto: pexels.com/Sornbhakkanut Boonprasop)

Rasulullah juga terlihat dalam  beberapa kesempatan senang menggendong Muezza di pangkuannya. Sementara kebiasaan Muezza yang disenangi Rasulullah adalah ketika adzan tiba, Muezza sering kali terdengar mengeong, seakan ikut mengumandangkan adzan tersebut. Pesan yang ditanamkan Rasulullah dalam bersikap terhadap kucing ini adalah menganggap kucing layaknya anggota keluarga sendiri.

Meskipun ada banyak kebiasaan rasulullah dalam menyayangi kucing dalam keseharian, namun kita juga harus tahu sejauh apa batas mengenai bagian dari kucing yang memiliki hukum najis atau tidak. Di antaranya dijelaskan dalam rangkuman berikut ini.

Hukum kotoran kucing najis atau bukan

Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّهَا لَيْسَتْ بِنَجَسٍ إِنَّهَا مِنَ الطَّوَّافِينَ عَلَيْكُمْ وَالطَّوَّافَاتِ

Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita. ” (HR. Abu Daud no. 75, Tirmidzi no. 92, An Nasai no. 68, dan Ibnu Majah no. 367. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Dalam hadist ini yang dapat ditarik kesimpulan yang dimaksudkan bagian dari kucing yang tidak najis ini meliputi air liur,  sesuatu yang keluar dari hidungnya, keringat,  jilatan atau bekas makanan dan minumannya. Namun, untuk air kencing dan kotoran kucing tetap dikategorikan sebagai najis.  Sama halnya dengan darah kucing. Hal ini berkaitan dengan dalil yang mengatakan bahwa kucing merupakan hewan yang juga haram untuk dimakan manusia.

Baca juga: Beramal Jariyah Ajak Masyarakat Lebih Mencintai Kucing Terlantar Lewat Subsidi Steril Kucing!

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – نَهَى عَنْ أَكْلِ كُلِّ ذِى نَابٍ مِنَ السِّبَاعِ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang memakan setiap hewan buas yang bertaring.” (HR. Bukhari no. 5530 dan Muslim no. 1932). Yang dimaksud “dzi naabin minas sibaa’ ” adalah setiap hewan yang memiliki taring dan taringnya digunakan untuk menerkam mangsanya. Kucing termasuk di dalamnya. Jadi, kucing itu keluar dari kaedah para ulama,

Berdasarkan dalil tersebut kembali lagi pada pemahaman bahwa setiap hewan yang haram dimakan, maka kencing dan kotorannya dianggap najis. Intinya  untuk segala sesuatu yang keluar dari hewan yang haram untuk dimakan,  adalah najis. (Sumber dilansir dari rumaysho.com).

Menjalankan sunnah akan mendatangkan pahala ketika dilaksanakan. Termasuk dalam menyayangi kucing sebagaimana yang rasulullah contohkan. Menjadikan Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam sebagai tuntunan dalam bersikap bisa semakin sempurna dengan memperhatikan kebiasaan seperti apa yang dilakukan.

Baca juga: Inilah Adab Infaq Dan Sedekah Yang Belum Banyak Diketahui